Kamis, 10 Oktober 2019

Madah Kemuliaan: Ungkapan Syukur dan Pujian

Print Friendly and PDF

“Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman kristen kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon belaskasihan-Nya. Teks madah ini tidak boleh di ganti dengan teks lain. Kemuliaan di buka oleh imam atau, lebih cocok, oleh solis atau oleh kor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama, atau oleh umat dan paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh kor. Kalau tidak dilagukan, madah Kemuliaan dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan. Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar Masa Adven dan Prapaskah.” (PUMR 53).

Sangat berguna, bila kita memperhatikan arti yang mendalam dari bagian Perayaan Ekaristi ini, yaitu upacara tobat, serta hubungannya dengan Kemuliaan kepada Allah, yang menyusul langsung sesudah pernyataan tobat itu.

Pernyataan tobat atau seruan Tuhan kasihanilah kami bernada memohon. Madah Kemuliaan mengungkapkan syukur, pujian. Walaupun begitu berbeda bentuk dan isinya, keduanya mengungkapkan dua sikap pokok manusia terhadap Allah. Dalam Kyrie (Tuhan kasihanilah kami) manusia memohon belaskasihan Allah, dan dalam madah Gloria (Kemuliaan) manusia menghaturkan syukur atas belaskasihan yang diterimanya dari Allah.

Kyrie mengungkapkan sikap manusia yang miskin, lemah, berdosa, manusia yang dalam Injil desebut sebagai: lumpuh, buta, tuli, sakit, baik jiwa maupun badannya; dank arena itulah ia memohon belaskasihan Allah. Dan nyatanya inilah kebenaran manusia. Inilah sikap yang sesuai di hadapan Allah. Jika manusia merendahkan diri, memohon belaskasihan, waktu itulah Allah mendekatinya. Allah mendekatinya dengan belaskasihan, cinta kasih dan pengampunan, dengan kesucian, kebenaran dan kebaikan-Nya, dengan keindahan-Nta dan dengan hidup ilahi-Nya.

Atas suara manusia yang memohon, Allah menjawab dengan memberikan apa yang diminta manusia. Dan kalau karena kerendahan hati, kemiskinan, kemurniannya manusia sudah terpenuhi dengan belaskasihan Allah, pada waktu itu dari hatinya dan dari mulutnya keluarlah madah pujian:

*“Kemuliaan kepada Allah di surga ….. Kami memuji Dikau, kami meluhurkan Dikau, kami menyembah Dikau, kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar…..”.*

Para sahabat pemerhati dan pegiat liturgi.
Kemuliaan adalah madah yang sangat kuno. Plinius Muda (thn. 112), seorang pegawai Romawi di Timur Tengah, dalam laporan yang dikirimkannya kepada Kaisar Traian, mengatakan bahwa orang-orang kristiani “berkumpul dan menyanyikan lagu dan madah kepada Kristus, yang mereka akui sebagai Allah.” Ada kemungkinan bahwa salah satu madah yang mereka nyanyikan waktu nitu, adalah madah ini: “Kemuliaan kepada Allah di surga.” Madah ini dianggap sebagai Mazmur tidak resmi, artinya bukan dari Kitab Suci, walaupun isinya mempunyai dasar biblis.

Madah Kemuliaan atau madah Gloria merupakan madah yang sangat dihormati dari zaman Kristen kuno (PUMR 53). Di Gereja Timur, madah Gloria ini lazim digunakan dalam Ibadat Harian, terutama dalam Ibadat Pagi pada abad IV-V. Di Gereja Katolik Roma, madah Gloria semula dimasukkan dalam Misa pertama Hari Raya Natal pada abad V. Paus Symmachus (498-514) memperluas penggunaan madah Gloria itu juga pada Misa hari Minggu dan pesta para martir, tetapi hanya untuk Misa yang dipimpin oleh Uskup.

Namun, sejak abad VIII, Gloria boleh dinyanyikan pada setiap Misa yang dipimpin oleh imam. Teks Gloria sebagaimana kita kenal sekarang berasal dari zaman sesudah Paus Gregorius Agung (590-604), yakni sejak pembaruan liturgi oleh Karolus Agung.

Semoga bermanfaat.

Tuhan memberkati Bunda Maria merestui.

Sumber:
• TPE 2005
• PUMR no.51,52,53
• Upaya untuk Paham dan Terampil Berekaristi, Komlit.- KWI, Nusa Indah, Cet.1, 2003.
• Sacrosanctum Concilium,
• Lukasik, SCJ, Memahami Perayaan Ekaristi, Penjelasan Unsur-unsur Perayaan Ekaristi, Kanisius.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP