Sejarah Penetapan Bulan Oktober sebagai Bulan Rosario
Penghormatan khusus kepada Maria oleh Gereja dilaksanakan selama dua kali dalam setahun. Pada bulan Mei, kita menghormati Maria sebagai Bunda Allah sehingga disebut bulan Maria. Sedangkan bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan rosario untuk mengenang kekuatan berdoa kepada Allah melalui Maria dengan sarana rosario di tangan.
Pada bulan Oktober memang didedikasikan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Meskipun bulan Mei juga didoakan Rosario, tetapi Mei tidak ditetapkan sebagai Bulan Rosario. Bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria.
Penetapan bulan rosario memiliki sejarah tersendiri. Penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario ini berawal dari penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573, tetapi saat itu masih dirayakan khusus di gereja-gereja yang altarnya didedikasikan kepada Bunda Maria. Penetapan itu dilakukan dengan mengubah nama pesta 7 Oktober itu, yaitu dari Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan menjadi Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Baru pada tahun 1716, Paus Klemens XI memperluas perayaan Pesta Ratu Rosario itu ke seluruh Gereja.
Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario dilatarbelakangi oleh kemenangan tentara Kristen atas tentara Turki Islam dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571. Armada Turki sedang gencar-gencarnya memperluas daerah kekuasaan mereka. Mereka siap menguasai Eropa.
Tentara Kristen kalah dalam hal jumlah dan persenjataan. Paus Pius V yang memimpin Gereja pada waktu itu, meminta seluruh Gereja berdoa dengan menggunakan Rosario kepada Bunda Maria untuk membantu tentara Kristen.
Dalam pertempuran di Lepanto di Teluk Korintus, meskipun pada awalnya tentara Kristen kalah angin, tetapi kemudian mereka berhasil membalik keadaan. Pada akhirnya pertempuran dimenangkan oleh tentara Kristen.
Jumlah korban di pihak tentara Turki sangat besar dibandingkan korban di pihak tentara Kristen. Dengan kemenangan di Lepanto, tentara Turki tidak melanjutkan usaha menguasai Eropa. Maka, kemenangan di Lepanto ini mempunyai arti sangat penting.
Tanggal 7 Oktober itulah saat kemenangan berkat bantuan Bunda Maria melalui doa rosario. Karena itu, tanggal 7 Oktober dinyatakan sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan, yang kemudian diganti dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini merupakan ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria melalui doa Rosario.
Pada tanggal 1 September 1883, Oktober ditetapkan sebagai Bulan Rosario oleh Paus Leo XIII. Bapa Suci meminta agar seluruh umat di paroki-paroki mendoakan Rosario dan Litani Santa Perawan Maria dari Loreto setiap hari pada bulan Oktober agar Bunda Maria membantu Gereja menghadapi aneka bahaya yang mengancam pada saat itu.
Bapa Suci mengulangi permintaannya itu pada tahun berikutnya. Dalam ensikliknya, Octobre mense, 22 September 1891, Paus Leo XIII menyatakan bahwa Oktober dibaktikan dan dikuduskan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.
Sumber: Dari berbagai sumber.
Pada bulan Oktober memang didedikasikan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Meskipun bulan Mei juga didoakan Rosario, tetapi Mei tidak ditetapkan sebagai Bulan Rosario. Bulan Mei disebut sebagai Bulan Maria.
Penetapan bulan rosario memiliki sejarah tersendiri. Penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario ini berawal dari penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini ditetapkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1573, tetapi saat itu masih dirayakan khusus di gereja-gereja yang altarnya didedikasikan kepada Bunda Maria. Penetapan itu dilakukan dengan mengubah nama pesta 7 Oktober itu, yaitu dari Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan menjadi Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Baru pada tahun 1716, Paus Klemens XI memperluas perayaan Pesta Ratu Rosario itu ke seluruh Gereja.
Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario dilatarbelakangi oleh kemenangan tentara Kristen atas tentara Turki Islam dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571. Armada Turki sedang gencar-gencarnya memperluas daerah kekuasaan mereka. Mereka siap menguasai Eropa.
Tentara Kristen kalah dalam hal jumlah dan persenjataan. Paus Pius V yang memimpin Gereja pada waktu itu, meminta seluruh Gereja berdoa dengan menggunakan Rosario kepada Bunda Maria untuk membantu tentara Kristen.
Dalam pertempuran di Lepanto di Teluk Korintus, meskipun pada awalnya tentara Kristen kalah angin, tetapi kemudian mereka berhasil membalik keadaan. Pada akhirnya pertempuran dimenangkan oleh tentara Kristen.
Jumlah korban di pihak tentara Turki sangat besar dibandingkan korban di pihak tentara Kristen. Dengan kemenangan di Lepanto, tentara Turki tidak melanjutkan usaha menguasai Eropa. Maka, kemenangan di Lepanto ini mempunyai arti sangat penting.
Tanggal 7 Oktober itulah saat kemenangan berkat bantuan Bunda Maria melalui doa rosario. Karena itu, tanggal 7 Oktober dinyatakan sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Kemenangan, yang kemudian diganti dengan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Pesta ini merupakan ucapan syukur atas bantuan Bunda Maria melalui doa Rosario.
Pada tanggal 1 September 1883, Oktober ditetapkan sebagai Bulan Rosario oleh Paus Leo XIII. Bapa Suci meminta agar seluruh umat di paroki-paroki mendoakan Rosario dan Litani Santa Perawan Maria dari Loreto setiap hari pada bulan Oktober agar Bunda Maria membantu Gereja menghadapi aneka bahaya yang mengancam pada saat itu.
Bapa Suci mengulangi permintaannya itu pada tahun berikutnya. Dalam ensikliknya, Octobre mense, 22 September 1891, Paus Leo XIII menyatakan bahwa Oktober dibaktikan dan dikuduskan kepada Santa Perawan Maria, Ratu Rosario.
Sumber: Dari berbagai sumber.