Senin, 21 Oktober 2019

Persiapan Persembahan

Print Friendly and PDF

Ada 4 unsur atau bagian dalam persiapan persembahan, yaitu:

a. Kolekte
Persiapan persembahan diawali dengan kolekte. Kolekte melambangkan partisipasi umat dalam Kurban Kristus, dan menyatakan tanggungjawab kita terhadap keperluan Gereja, keperluan ibadat dan keperluan-keperluan sosial lainnya.

Sementara itu, Imam menyiapkan Meja Altar mengatur korporale, purifikatorium, piala, patena, palla, roti dan anggur, serta buku Misa di meja Altar.

b. Perarakan persembahan
Pada perayaan-perayaan tertentu (Natal, Paskah, Pentakosta, Pesta Pelindung Paroki dan lain-lain), bahan persembahan dapat diantar oleh petugas yang telah ditunjuk dari meja persembahan ke meja Altar. Pembawa persembahan cukuplah 4 – 5 pasang saja. Bahan persembahan itu terdiri dari: sepasang lilin, piala (yang di atasnya terdapat purificatorium, patena, Hosti besar, palla, dan korporale), sibori, sepasang bunga, buah, dan kolekte. Demi alasan praktis, ampul (berisi anggur dan air), lavabo (tempat air untuk membasuh tangan imam) serta kain untuk mengelap tangan imam sebaiknya diletakkan di kreden (meja kecil dekat Altar). Perarakan persembahan biasanya diiringi dengan nyanyian persembahan atau tarian persembahan. Nyanyian persembahan berfungsi mengiri perarakan persembahan. Oleh karena itu, nyanyian ini harus segera diakhir setelah bahan persembahan tertata di Altar. Jika ada tarian persembahan, hendaknya dipersiapkan sedemikian rupa sehingga corak gerakan dan busana yang dikenakan oleh para penari mencerminkan tarian liturgis.

c. Doa atas Roti dan Anggur
Doa yang diucapkan imam pada roti dan anggur adalah doa pujian kepada Allah karena karya-Nya yang agung dan luhur. Ia memberikan kepada kita segala yang kita perlukan untuk hidup jasmani dan rohani. Setelah itu imam membasuh tangannya. Upacara ini melambangkan bahwa ia menginginkan hati bersih.

Imam dapat mendupai bahan persembahan yang telah disiapkan di atas altar juga mendupai salib dan altar. Pendupaan itu melambangkan persembahan dan doa Gereja yang naik kehadirat Allah seperti kepulan asap dupa. Sesudah itu Imam dan umatpun didupai oleh diakon atau misdinar. Imam didupai karena pelayanan kudus yang ia sandang. Umat didupai karena martabat luhur yang mereka peroleh lewat pembaptisan.

d. Doa persiapan persembahan
Kemudian iman mengajak umat berdoa. Sesudah umat berdoa bersama, imam mengucapkan doa persiapan persembahan. Doa persiapan persembahan ini mengakhiri bagian persiapan persembahan dan menghubungkannya dengan Doa Syukur Agung.

Sumber: https://santopauluspku.wordpress.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP