Sabtu, 19 Oktober 2019

Doa Pembuka adalah Doa Presidensial

Print Friendly and PDF

Doa pembuka merupakan akhir dan sekaligus puncak ritus pembuka. Doa Pembuka ini diawali oleh ajakan imam ”Marilah berdoa.” Ajakan ini diikuti dengan saat hening. Pada saat itulah imam dan umat menyampaikan doa-doa pribadi dalam hati.

Selanjutnya doa-doa pribadi itu dirangkum oleh imam dalam Doa Pembuka. Doa pembuka diakhiri dengan penutup doa Trinitaris atau penutup doa yang panjang misal “Dengan perantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama-sama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah kini dan sepanjang masa.”

Sejak imam menyampaikan ajakan untuk berdoa sampai dengan saat imam menyampikan doa pembuka, kita hendaknya berdiri dengan ‘sikap doa’. Janganlah kita berdiri dengan santai, tangan dilipat di dada / di belakang atau tangan bertumpu pada bangku / kursi.

Doa pembuka adalah doa presidensial. Doa presidensial artinya adalah doa pemimpin, maka hanya imam yang membawakan doa ini. Kebiasaan mengajak umat ikut mengucapkan doa pembuka tidak selaras dengan hakekat doa pembuka.

Sumber : https://santopauluspku.wordpress.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP