3 Dasar Iman Katolik (Tradisi, Alkitab, dan Magisterium)
Artikel ini keluar karena beberapa artikel yang lain akan berhubungan dengan yang ketiga ini, tradisi, alkitab, dan magisterium. Kenapa 3 dan kenapa bukan 1? Akan admin bahas dengan bahasa dan pokoknya mudah dimengerti deh. Tapi ingat, selalu baca dari judul sampai bawah. Gak panjang-panjang kok ;)
Kalau kalian menemukan di beberapa artikel blog ini, ada dituliskan bahwa Gereja Katolik memiliki dasar iman yang paling banyak yaitu 3. Berbeda dengan gereja sebelah yang hanya satu. Lalu apa-apa saja itu?
1. Tradisi
Kenapa tradisi menempati urutan pertama? Pada awalnya bahkan sebelum Kristus lahir kedunia, para nabi yang diutus oleh Allah untuk menjadi perpanjangan lidah dan tangan Nya tidak menggunakan tulisan apalagi tulisan di blog atau gadget mereka (emang ada gadget zaman itu?) mereka mewartakan kerajaan Allah dan kebenaran Nya dari mulut ke mulut. Tentu kalian pernah dengar atau baca (kalau gak keterlaluan) kalau Kristus berkotbah dengan menyebut beberapa kisah di perjanjian lama, kan? Bukannya Kristus dengan berapi-api sampai urat lehernya tegang sambil menyebutkan ayat-ayat yang autentik karena saat itu belum ada yang namanya tulisan yang utuh (utuh dalam artian belum seperti sekarang dari Kejadian hingga Wahyu).
Selanjutnya, setelah Yesus Kristus naik ke surga, yang namanya Alkitab belum ada. Tradisi suci yang tidak bertentangan dengan ajaran Gerejalah yang dipegang teguh oleh para murid dan missionaris pada masa awal-awal Gereja. Namun, sekalipun dimasa awal Gereja Katolik bertumbuh belum ada satu kesatuan Alkitab seperti sekarang, serangan-serangan iman kepada Gereja Katolik sudah gencar dilancarkan, namun dengan tradisi suci Gereja semuanya bisa di halau hingga Gereja Katolik besar sampai sekarang.
KGK 75 "Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Mahatinggi (lih. 2Kor 1:30; 3:16-4:6), memerintahkan kepada paraRasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepadasemua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karuniakarunia ilahi kepada mereka" (DV 7).
2. Alkitab
Nah, kalau ada yang menganggap alkitab adalah kebenaran absolut dan mutlak, jawabannya salah! Tapi Min, orang membaca Alkitab bukan tradisi atau magisterium? Salah! Alkitab bukan tulisan langsung dari Tuhan semata melainkan Roh Kudus lah yang menggerakkan para nabi dan pengarang-pengarang isi alkitab.
Permasalahan selanjutnya, apakah ada Alkitab Gereja Katolik dan Alkitab Protestan? Admin tegaskan tidak ada! Yang ada alkitab dari Gereja Katolik. Lah, sejak kapan ada hak ciptanya? Sebelum tersusun menjadi satu buku, ada banyak sekali karangan mengenai iman yang tidak semuanya membangun, ada karangan yang menceritakan kisah hidup Yesus dari lahir, masa anak-anak, remaja, hingga dewasa dan mengasosiasikan Kristus sebagai anak nakal dan “tukang sihir” yang mampu mengerakkan batu di depan teman-teman Nya. Tentu dengan kekuasaan tidak dapat sesat-nya (infalibilitas) seorang paus, maka dikira perlu sebuah tulisan yang tersusun demi pegangan bagi iman umat serta pewarta sabda Allah. Maka, paus mengumpulkan seluruh tulisan yang menyangkut keimanan Kristen (saat itu ada beratus-ratus tulisan) dan disortir. Yang terpilih adalah yang tidak menyesatkan umat Allah. Dan sisanya yang dianggap sangat-sangat melenceng dari Alkitab dan keimanan serta fakta yang ada, di musnahkan.
Jadi, apakah Deuterakanonika dalam Alkitab yang katanya alkitab orang Katolik adalah tambahan buatan paus? Jawabannya tidak! Marthin Luther, si penghianat Gereja lah yang mencabut Deuterakanonika dari alkitabnya untuk kepentingan gerejanya sendiri. Jadi, kalau ada yang bilang, “Mana alkitab Gereja Katolik?” Katakan padanya, “Gereja ku lah yang menyusun itu dengan kekuasaan tidak dapat sesat-nya (infalibilitas) paus kami. Seharusnya aku yang bertanya, dimana alkitabmu. Bersyukurlah bahwa Gereja Katolik tidak sepicik itu mengambil hak cipta Alkitab yang sebenarnya adalah Roh Kudus yang memiliki hak ciptanya.” Dan, apa hubungannya Tradisi Suci dengan Alkitab?
KGK 80 "Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan caratertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama" (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendayagunakan misteri Kristusdi dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya "sampai akhir zaman" (Mat 28:20)
Ibarat seorang pria dan wanita yang dengan sempurna diciptakan oleh Allah yang Maha Kuasa di Taman Eden, Allah melihat kalau manusia itu tak baik sendirian, maka diberikanlah seorang yang sepadan dengan pria itu yang diambil dari tulang rusuk pria tersebut dan di persatukan oleh Allah dalam pernikahan kudus begitu jugalah antara Tradisi dan Alkitab. Alkitab lah yang membantu tradisi dan saling menyatu.
3. Magisterium
Apa ada yang masih asing dengan kata ini? Wajar, karena gak mau mengeksplor mengenai iman Katoliknya sendiri. Magisterium adalah salah satu wewenang Gereja Katolik yaitu mengajar. Salah satu produk dari Magisterium adalah Katekismus Gereja Katolik (KGK). Tuh, kalau kalian sering baca quote dari blog ini yang ada KGK lalu dilanjutkan dengan angka, itulah Katekismus Gereja Katolik.
Kenapa wewenang mengajar hanya dipegang teguh oleh Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik? Jawabannya simpel, agar tidak terjadi salah tafsir yang menyebabkan 39.000 lebih denominasi Kristen menyebar di seluruh dunia yang tak jelas apa dasarnya membuat denom tersebut. Baiklah, tak usah memikirkan mereka, kita fokus ke pendalaman iman Katolik. Berikut dasarnya kenapa Gereja yang hanya berhak menjadi pengajar mengenai iman.
2 Petrus 1:20-21: 20Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,21sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Sudah jelas, bahwa alkitab yang dianggap oleh gereja sebelah sebagai kebenaran mutlak pun tak di jalankan. Dan Gereja Katolik lah yang benar-benar mengikuti isi alkitab bahwa pengajaran itu adalah haknya Gereja Katolik sehingga adanya satu kesatuan pengajaran yang membuat umat yakin bahwa ajaran dari Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik adalah konkret dan terus berkembang tanpa membuat umat bingung.
KGK 85 "Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gerejayang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus" (DV 10).
Tradisi, alkitab, dan magisterium ibaratkan makanan 4 sehat 5 sempurna. Apa maksudnya? Jika hanya 1 dasar iman yaitu Tradisi, maka Gereja Katolik hanyalah kumpulan orang-orang pecinta tahyul. Jika hanya Alkitab, maka Gereja Katolik memiliki 39.000 denominasi yang menurut data setiap minggunya 1 denominasi gereja muncul di Amerika dan hanya bertahan 2 keturunan setelah itu musnah. Dan jika dasar Gereja Katolik hanya pengajaran, makan Gereja Katolik berisikan orang-orang yang hanya haus kepuasan religius intelektual.
Tradisi, Alkitab, dan Magisterium adalah “makanan dan minuman” yang utuh. Tradisi dan Alkitab bagaikan makanan diatas piring, tanpa minuman yaitu pengajaran (magisterium), tenggorokan pasti seret.
Sumber: http://catholicyouthid.blogspot.com/2016/07/3-dasar-iman-katolik-tradisi-alkitab.html
Kalau kalian menemukan di beberapa artikel blog ini, ada dituliskan bahwa Gereja Katolik memiliki dasar iman yang paling banyak yaitu 3. Berbeda dengan gereja sebelah yang hanya satu. Lalu apa-apa saja itu?
1. Tradisi
Kenapa tradisi menempati urutan pertama? Pada awalnya bahkan sebelum Kristus lahir kedunia, para nabi yang diutus oleh Allah untuk menjadi perpanjangan lidah dan tangan Nya tidak menggunakan tulisan apalagi tulisan di blog atau gadget mereka (emang ada gadget zaman itu?) mereka mewartakan kerajaan Allah dan kebenaran Nya dari mulut ke mulut. Tentu kalian pernah dengar atau baca (kalau gak keterlaluan) kalau Kristus berkotbah dengan menyebut beberapa kisah di perjanjian lama, kan? Bukannya Kristus dengan berapi-api sampai urat lehernya tegang sambil menyebutkan ayat-ayat yang autentik karena saat itu belum ada yang namanya tulisan yang utuh (utuh dalam artian belum seperti sekarang dari Kejadian hingga Wahyu).
Selanjutnya, setelah Yesus Kristus naik ke surga, yang namanya Alkitab belum ada. Tradisi suci yang tidak bertentangan dengan ajaran Gerejalah yang dipegang teguh oleh para murid dan missionaris pada masa awal-awal Gereja. Namun, sekalipun dimasa awal Gereja Katolik bertumbuh belum ada satu kesatuan Alkitab seperti sekarang, serangan-serangan iman kepada Gereja Katolik sudah gencar dilancarkan, namun dengan tradisi suci Gereja semuanya bisa di halau hingga Gereja Katolik besar sampai sekarang.
KGK 75 "Maka Kristus Tuhan, yang menjadi kepenuhan seluruh wahyu Allah yang Mahatinggi (lih. 2Kor 1:30; 3:16-4:6), memerintahkan kepada paraRasul, supaya Injil, yang dahulu telah dijanjikan melalui para nabi dan dipenuhi oleh-Nya serta dimaklumkan-Nya sendiri, mereka wartakan kepadasemua orang, sebagai sumber segala kebenaran yang menyelamatkan serta sumber ajaran kesusilaan, dan dengan demikian dibagi-bagikan karuniakarunia ilahi kepada mereka" (DV 7).
2. Alkitab
Nah, kalau ada yang menganggap alkitab adalah kebenaran absolut dan mutlak, jawabannya salah! Tapi Min, orang membaca Alkitab bukan tradisi atau magisterium? Salah! Alkitab bukan tulisan langsung dari Tuhan semata melainkan Roh Kudus lah yang menggerakkan para nabi dan pengarang-pengarang isi alkitab.
Permasalahan selanjutnya, apakah ada Alkitab Gereja Katolik dan Alkitab Protestan? Admin tegaskan tidak ada! Yang ada alkitab dari Gereja Katolik. Lah, sejak kapan ada hak ciptanya? Sebelum tersusun menjadi satu buku, ada banyak sekali karangan mengenai iman yang tidak semuanya membangun, ada karangan yang menceritakan kisah hidup Yesus dari lahir, masa anak-anak, remaja, hingga dewasa dan mengasosiasikan Kristus sebagai anak nakal dan “tukang sihir” yang mampu mengerakkan batu di depan teman-teman Nya. Tentu dengan kekuasaan tidak dapat sesat-nya (infalibilitas) seorang paus, maka dikira perlu sebuah tulisan yang tersusun demi pegangan bagi iman umat serta pewarta sabda Allah. Maka, paus mengumpulkan seluruh tulisan yang menyangkut keimanan Kristen (saat itu ada beratus-ratus tulisan) dan disortir. Yang terpilih adalah yang tidak menyesatkan umat Allah. Dan sisanya yang dianggap sangat-sangat melenceng dari Alkitab dan keimanan serta fakta yang ada, di musnahkan.
Jadi, apakah Deuterakanonika dalam Alkitab yang katanya alkitab orang Katolik adalah tambahan buatan paus? Jawabannya tidak! Marthin Luther, si penghianat Gereja lah yang mencabut Deuterakanonika dari alkitabnya untuk kepentingan gerejanya sendiri. Jadi, kalau ada yang bilang, “Mana alkitab Gereja Katolik?” Katakan padanya, “Gereja ku lah yang menyusun itu dengan kekuasaan tidak dapat sesat-nya (infalibilitas) paus kami. Seharusnya aku yang bertanya, dimana alkitabmu. Bersyukurlah bahwa Gereja Katolik tidak sepicik itu mengambil hak cipta Alkitab yang sebenarnya adalah Roh Kudus yang memiliki hak ciptanya.” Dan, apa hubungannya Tradisi Suci dengan Alkitab?
KGK 80 "Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan caratertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama" (DV 9). Kedua-duanya menghadirkan dan mendayagunakan misteri Kristusdi dalam Gereja, yang menjanjikan akan tinggal bersama orang-orang-Nya "sampai akhir zaman" (Mat 28:20)
Ibarat seorang pria dan wanita yang dengan sempurna diciptakan oleh Allah yang Maha Kuasa di Taman Eden, Allah melihat kalau manusia itu tak baik sendirian, maka diberikanlah seorang yang sepadan dengan pria itu yang diambil dari tulang rusuk pria tersebut dan di persatukan oleh Allah dalam pernikahan kudus begitu jugalah antara Tradisi dan Alkitab. Alkitab lah yang membantu tradisi dan saling menyatu.
3. Magisterium
Apa ada yang masih asing dengan kata ini? Wajar, karena gak mau mengeksplor mengenai iman Katoliknya sendiri. Magisterium adalah salah satu wewenang Gereja Katolik yaitu mengajar. Salah satu produk dari Magisterium adalah Katekismus Gereja Katolik (KGK). Tuh, kalau kalian sering baca quote dari blog ini yang ada KGK lalu dilanjutkan dengan angka, itulah Katekismus Gereja Katolik.
Kenapa wewenang mengajar hanya dipegang teguh oleh Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik? Jawabannya simpel, agar tidak terjadi salah tafsir yang menyebabkan 39.000 lebih denominasi Kristen menyebar di seluruh dunia yang tak jelas apa dasarnya membuat denom tersebut. Baiklah, tak usah memikirkan mereka, kita fokus ke pendalaman iman Katolik. Berikut dasarnya kenapa Gereja yang hanya berhak menjadi pengajar mengenai iman.
2 Petrus 1:20-21: 20Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,21sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Sudah jelas, bahwa alkitab yang dianggap oleh gereja sebelah sebagai kebenaran mutlak pun tak di jalankan. Dan Gereja Katolik lah yang benar-benar mengikuti isi alkitab bahwa pengajaran itu adalah haknya Gereja Katolik sehingga adanya satu kesatuan pengajaran yang membuat umat yakin bahwa ajaran dari Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik adalah konkret dan terus berkembang tanpa membuat umat bingung.
KGK 85 "Adapun tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gerejayang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus" (DV 10).
Tradisi, alkitab, dan magisterium ibaratkan makanan 4 sehat 5 sempurna. Apa maksudnya? Jika hanya 1 dasar iman yaitu Tradisi, maka Gereja Katolik hanyalah kumpulan orang-orang pecinta tahyul. Jika hanya Alkitab, maka Gereja Katolik memiliki 39.000 denominasi yang menurut data setiap minggunya 1 denominasi gereja muncul di Amerika dan hanya bertahan 2 keturunan setelah itu musnah. Dan jika dasar Gereja Katolik hanya pengajaran, makan Gereja Katolik berisikan orang-orang yang hanya haus kepuasan religius intelektual.
Tradisi, Alkitab, dan Magisterium adalah “makanan dan minuman” yang utuh. Tradisi dan Alkitab bagaikan makanan diatas piring, tanpa minuman yaitu pengajaran (magisterium), tenggorokan pasti seret.
Sumber: http://catholicyouthid.blogspot.com/2016/07/3-dasar-iman-katolik-tradisi-alkitab.html