Tampilkan postingan dengan label Nyanyian Liturgi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nyanyian Liturgi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 21 Juli 2017

Makna Nyanyian Perarakan

Setelah umat bersiap-siap di dalam ruangan perayaan, dirigen atau pemimpin nyanyian mengumumkan nomor nyanyian yang hendak dilambungkan. Mereka bernyanyi dengan sukacita. Para petugas yang sudah terampil pun berjalan dengan wajah berseri-seri.

Nyanyian menciptakan keindahan iman seluruh Gereja yang satu dan kudus, tak hanya kesatuan di antara mereka yang sedang mengawali perayaan Ekaristi.

Dalam nyanyian itu segala perbedaan dan keunikan suara dipadukan. Suara Gereja sedang berkumandang. Suara yang menggemakan kesatuan iman, doa, dan pujian dari Gereja semesta di seluruh dunia. Kita meyakini pula bahwa suara Gereja itu sedang berpadu dengan suara-suara surgawi. Para malaikat dan orang-orang kudus turut bergabung dan bersukacita dalam perayaan Gereja. Ada misteri tersembunyi di balik keindahan umat yang bernyanyi.

Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR 47) menjelaskan: ”Setelah umat berkumpul, imam bersama dengan diakon dan para pelayan berarak menuju altar. Sementara itu dimulai nyanyian perarakan.” Perarakan masuk mengandaikan terwujudnya kebersamaan umat terlebih dulu. Imam bersama rombongan berarak menuju altar. Para pelayan menghormati altar, meletakkan peranti perarakan pada tempatnya, lalu menuju tempat duduk yang sudah disediakan bagi mereka. Imam menghormati altar dengan tiga cara: membungkuk, mendupai, mencium.

Nyanyian perarakan terus mengiringi semua tindakan itu, sampai dengan imam siap di kursinya untuk melanjutkan ke ritus berikutnya. Nyanyian berhenti sebelum imam membuat tanda Salib bersama jemaat. Jika bait-bait nyanyian sudah habis, sementara imam belum siap di kursinya, sebaiknya nyanyian diulangi lagi dari awal atau alat musik meneruskannya secara instrumental.

Maksud dan cara

Sebagai unsur yang memperindah perarakan masuk, nyanyian perarakan terutama bertujuan untuk "membuka Misa, membina kesatuan umat yang berhimpun, mengantar masuk ke dalam misteri masa liturgi atau pesta yang dirayakan, dan mengiringi perarakan imam beserta pembantu-pembantunya." Beberapa butir tujuan ini dapat dijadikan acuan ketika kita hendak menentukan apa nyanyiannya dan bagaimana membawakannya.

Syair dan melodi seperti apa yang paling cocok untuk dapat memenuhi tuntutan tujuan di atas? Untuk membantu menentukan pilihan, PUMR 48 menganjurkan dua buku nyanyian gregorian. Buku nyanyian lain juga boleh digunakan asalkan nyanyian yang dipilih masih sesuai dengan sifat perayaan, sifat pesta, dan suasana masa liturgi, serta disahkan oleh Konferensi Waligereja atau Uskup Dioses.

Sudah selayaknya semua nyanyian dalam buku resmi yang disahkan para uskup telah teruji melalui tiga penilaian, yakni dari sisi liturgis (fungsi dalam liturgi), pastoral (keadaan umat dan budayanya), dan musikal (kualitas estetisnya). Proses pemilihan nyanyian dipercayakan kepada mereka yang cukup memahami ketiga bidang itu. Jika disadari bahwa ternyata ditemukan nyanyian yang tidak mengindahkan tiga penilaian tadi, meski ada dalam buku resmi, jangan ragu untuk tak memilih nyanyian itu.

Ada beberapa cara membawakan nyanyian ini. Paduan suara dan umat bisa membawakan bersama sama atau bergantian. Dapat juga umat melagukan seluruhnya. Atau paduan suara saja yang mewakili umat bernyanyi. Tentu cara terakhir ini lebih baik baru dipilih jika keadaan umat memang tidak memungkinkan. Bagaimanapun akan terasa lebih indah jika kesatuan dan kebersamaan umat sungguh tampak saat mereka bernyanyi.

Sumber: http://archdioceseofmedan.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=357%3Amakna-nyanyian&catid=1%3Aartikel-terbaru&Itemid=1

baca selanjutnya...

Jumat, 26 Desember 2014

Memilih Nyanyian Liturgi

Nyanyian dan musik merupakan unsur penting dalam liturgi Gereja. Begitu pentingnya peran itu sehingga ada ungkapan “Bernyanyi dengan baik sama dengan dua kali berdoa.” Dari ungkapan itu tersirat bahwa nyanyian dalam Gereja merupakan doa yang diungkapkan dalam bentuk nyanyian. Jadi nyanyian/lagu adalah doa! Nah, bagaimana bila kita menyanyikan nyanyian itu tidak dengan baik; atau nyanyian yang kita pakai dalam ibadat bukanlah doa?

Mengamati apa yang sering terjadi di berbagai gereja setidaknya akan kita jumpai beberapa hal yang menggugurkan anggapan nyanyian = doa. Hal itu bukan hanya pada nyanyiannya saja namun juga pada pihak-pihak yang entah sadar atau tidak telah memilih nyanyian yang sebenarnya tidak tepat dengan hakekat nyanyian dalam liturgi Gereja Katolik. Berikut beberapa hal yang patut kita renungkan:

1. Fungsi nyanyian dalam liturgi Gereja adalah ungkapan doa umat beriman (bukan hanya koor/solis) untuk memuliakan Allah.
Hal itu bisa berupa ungkapan syukur, pujian, permohonan, dll. Maka hendaknya nyanyian yang dipakai dalam perayaan liturgi hendaknya sungguh membawa umat untuk semakin menghayati imannya. Liturgi merupakan perayaan bersama seluruh umat beriman bukan sebagian umat atau hanya pemimpin saja. Karena itu akan tidak tepat bila dalam perayaan liturgi umat hanya disuruh jadi penonton koor atau solis bernyanyi karena tidak tahu lagu apa yang dinyanyikan. Memang ada kemungkinan beberapa nyanyian bisa dinyanyikan eksklusif oleh koor. Namun jangan sampai bagian-bagian yang mengungkapkan kebersamaan (pembukaan, persembahan, madah syukur, ordinarium) dimonopoli koor. Jika nyanyiannya belum dikenal umat apa salahnya jika disediakan teks atau sebelum misa berlangsung umat diajak berlatih bersama.

2. Koor atau pemimpin paduan suara haruslah jeli membedakan mana lagu liturgi, mana lagu rohani atau lagu pop rohani.
Bukan asal nyanyian mengandung kata “Tuhan” lalu dianggap cocok untuk dinyanyikan. Nyanyian liturgi mengandung unsur kebersamaan bukan individual, maka umumnya tidak memakai kata “aku” atau ungkapan doa pribadi. Dalam memilih nyanyian liturgi soal selera perlu dikesampingkan. Sering terjadi suatu lagu yang sudah populer, dirasa bagus dan enak didengar tanpa pertimbangan dipaksakan untuk dinyanyikan (umumnya saat persembahan atau komuni). Teliti dahulu syairnya apakah cocok dengan iman Katolik atau tidak. Keprihatinan ini akan sangat terasa pada saat misa perkawinan. Jika kita sungguh menyimak nyanyian yang sering dipakai, kita mungkin bertanya: Apakah seka-rang kita ini di Gereja Katolik, Gereja lain atau lagi nonton konser? Kadangkala campur aduk lagu pop yang musiknya bagus dipaksa dengan syair yang “berwarna” Kristen.

3. Jika nyanyian bukan dari buku resmi nyanyian Gereja Katolik atau terjemahan (misalnya selain Puji Syukur, Madah Bakti) perhatikan syair dan latar belakang lagu itu.
Jangan sampai syairnya bertentangan dengan teologi Katolik atau tidak cocok peruntukkannya. Mis. Lagu “Di Doa Ibuku, Ada Namaku Disebut” syair lagu itu berkisah kenangan seorang anak akan ibunya yang sudah meninggal yang dulu rajin berdoa. Lha kalau dipakai untuk sungkeman apa nggak seperti mendoakan agar orangtuanya cepat meninggal? Berkaitan dengan latar belakang nyanyian, sering kita tidak memperhatikan lagu-lagu gubahan yang sebenarnya liriknya dicomot dari lagu pop. Ada lagu-lagu “gaya” Mandarin yang sudah akrab di telinga kita yang sebenarnya adalah lagu pop 80-an. Ada juga lagu cinta muda-mudi 70-an dipaksa jadi lagu komuni, mis. Tubuh dan Darah-Mu aslinya adalah Doa dan Restumu, atau lagu Eldeweiss jadi lagu pujian untuk Maria!

4. Ada lagu-lagu yang sudah dari sononya (aturan Pedoman Umum Misa Romawi) tidak boleh diganti syairnya.
Lagu-lagu itu adalah yang disebut Ordinarium (Kyrie, Gloria, dst.) dan Bapa Kami. Ordinarium umumnya diciptakan satu paket, dari Tuhan Kasihanilah sampai Anak Domba Allah. Syairnya dari dahulu (awal Gereja) memang sudah begitu. Selain untuk mempertahankan tradisi Gereja juga melarang syair lagu itu diubah karena merupakan doa umat beriman sepanjang masa. Jika mau diubah, diganti syair atau lagu lain haruslah seijin uskup setempat. Lagu Bapa Kami adalah doa Bapa Kami yang dinyanyikan. Kita tahu bahwa doa ini diajarkan sendiri oleh Yesus kepada para murid. So, siapa sih kita kok sampai berani mengubah “doa sakral” dari Yesus sendiri? Coba perhatikan lagu yang sudah akrab dan sering kita nyanyikan, bukankah Yesus hanya mengajarkan kata “Bapa kami…” satu kali di awal doa, bukan diulang dua kali di tengah-tengah, apalagi “Bapa, bapa kami….”

5. Nyanyian yang dipilih hendaknya sesuai dengan peran nyanyian itu.
Semua nyanyian liturgi memiliki peran yang berbeda-bada. Apakah nyanyian liturgi tersebut dinyanyikan untuk pembukaan, untuk persembahan ataukah untuk lagu komuni. Masing-masing nyanyian liturgi mempunyai karakternya sendiri.

6. Nyanyian hendaknya sesuai dengan masa dan tema liturgi (Adven, Natal, Paskah, Prapaskah, Pantekosta atau tema Pertobatan, dlsb).
Kalau kita cermati dari buku "Puji Syukur" atau "Madah Bakti", disana sudah dikelompokkan sesuai dengan masa dan tema liturginya. Oleh karena itu dalam memilih nyanyian liturgi harus memperhatikan hal ini.

7. Nyanyian hendaknya mengungkapkan iman akan misteri Kristus.
Apakah lagu itu membawa umat pada pengalaman iman akan Kristus dan kepada perjumpaan dengan Kristus. Bahwa Kristus hadir dalam liturgi harus terungkap dalam nyanyian liturgi itu. Itulah sebabnya isi syair dan melodi nyanyian liturgi harus benar-benar sesuai dengan citarasa umat dan dapat diterima oleh umat sebagai nyanyian liturgi.

8. Nyanyian liturgi melayani seluruh umat beriman.
Nyanyian liturgi merupakan bagian penting dari liturgi. Berhubung liturgi sendiri merupa-kan perayaan bersama, maka nyanyian itu harus melayani kebutuhan semua umat beriman yang sedang berliturgi. Yang harus dihindari adalah memilih lagu yang hanya berdasarkan selera pribadi atau kelompok. Kriteria lagu terletak pada apa yang dapat menjawab harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi sungguh menjadi perayaan bersama.

9. Pilihan nyanyian liturgi perlu memperhatikan pertimbangan pastoral dan praktis.
Setiap nyanyian mempunyai peranan masing-masing, namun tidak berarti bahwa semuanya harus dinyanyikan, meskipun itu Perayaan Ekaristi meriah. Apabila semua lagu dinyanyikan, Perayaan Ekaristi menjadi terlalu lama. Ini disebut pertimbangan praktis.

Semoga dengan beberapa pertimbangan di atas, liturgi kita semakin agung dan semarak, membantu semua orang berjumpa dengan Allah.

Sumber :
http://santopauluspku.wordpress.com/

baca selanjutnya...

Selasa, 23 Desember 2014

Saran Nyanyian Liturgi Tahun 2015 (B/I)

30 November 2014: MINGGU ADVEN I
Bacaan: Yes.63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm.80:2ac,3b,15-16,18-19; 1Kor.1:3-9; Mrk,13:33-37
Saran Nyanyian: PS 437, 438, 441, 443, 445, 718, 720, 865, 951

7 Desember 2014: MINGGU ADVEN II
Bacaan: Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8
Saran Nyanyian: PS 439, 443, 444, 445, 449, 598, 718, 815, 962

8 Desember 2014, Selasa: HARI RAYA S.P.MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA
Bacaan: Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4;Ul:1; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 633, 830, 957, 625, 674, 634

14 Desember 2014: MINGGU ADVEN III
Bacaan: Yes. 61:1-2a,10-11; MT Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28
Saran Nyanyian: PS 326, 440, 448, 449, 674, 720, 840, 960

21 Desember 2014: MINGGU ADVEN IV
Bacaan: 2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 440, 445, 448, 449, 450, 549, 720, 721, 868, 955

25 Desember 2014: MISA NATAL
Misa Malam Natal:

Bacaan: Yes. 9:1-9; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 455, 456, 459, 806, 953

Misa Fajar:
Bacaan: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Saran Nyanyian: PS 448, 455, 457, 461, 462, 464, 465, 476, 806, 953

Misa Siang:
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 460, 461, 462, 463, 465, 466, 476, 806, 953

28 Desember 2014: Minggu: PESTA KELUARGA KUDUS: YESUS, MARIA, YUSUF
Bacaan: Kej. 15:1-6; 21:1-3; Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9; R:7a,8a; Ibr. 11:8,11-12,17-19; Luk. 2:22-40
Saran Nyanyian: PS 463, 464, 465, 466, 467, 608, 613, 614, 845, 962

1 Januari 2015, Kamis: HARI RAYA S,P, MARIA BUNDA ALLAH
Bacaan: Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Ul:2a; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Saran Nyanyian: PS 454, 455, 466, 475, 476, 477, 633, 809, 960.

4 Januari 2015, Minggu: HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Bacaan: Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ul:11; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 455, 472, 473, 475, 494, 549, 807, 951

11 Januari 2015, Minggu: Pesta Pembaptisan Tuhan
Bacaan: Yes. 55:1-11; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3; 1Yoh. 5:1-9; Mrk. 1:7-11
Saran Nyanyian: PS 424, 425, 475, 586 (bait 3-4), 591, 594, 864, 961.

18 Januari 2015: MINGGU BIASA II
Bacaan: 1Sam. 3:3b-10,19; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; Ul:8a,9a; 1Kor. 6:13c-15a,17-20; Yoh. 1:35-42
Saran Nyanyian: PS 336, 373, 376, 539, 572, 586 (bait 1), 588, 664, 690, 850, 960.

25 Januari 2015: MINGGU BIASA III
Bacaan: Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Ul:4a; 1 Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20
Saran Nyanyian: PS 329, 597, 598, 601, 603, 606, 656, 690, 845, 962.

1 Februari 2015: MINGGU BIASA IV
Bacaan: Ul. 18:15-20; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Ul:8; 1Kor. 7:32-35; Mrk. 1:21-28
Saran Nyanyian: PS 331, 382, 540, 544, 546, 585, 600, 691, 854, 961

8 Februari 2015: MINGGU BIASA V
Bacaan: Ayb. 7:1-4,6-7; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Ul.lh, 3a; 1 Kor. 9:16-19,22-23; Mrk. 1:29-39
Saran Nyanyian: PS 328, 423, 424, 546, 562, 699, 817, 958

15 Februari 2015: MINGGU BIASA VI
Bacaan: Im. 13:1-2,44-46; Mzm. 32:1-2,5,11; R:7; 1 Kor. 10:31 – 11:1; Mrk. 1:40-45
Saran Nyanyian: PS 329, 546, 562, 676, 683, 699, 847, 953

18 Februari 2015: HARI RABU ABU
Bacaan: Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20 – 6:2; Mat. 6:1-6,16-18
Saran Nyanyian : PS 479, 481, 490, 601, 602, 606, 812, 965

22 Februari 2015: MINGGU PRAPASKAH I
Bacaan: Kej. 9:8-15; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7ab,8-9; Ul:lh, 10a; 1 Ptr. 3:18-22; Mrk. 1:12-15
Usulan Nyanyian : PS 483, 486, 490, 585, 588, 589, 590, 845, 966

1 Maret 2015: MINGGU PRAPASKAH II
Bacaan: Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Mzm. 116:10,15,16-17,18-19; Ul:9; Rm. 8:31b-34; Mrk. 9:2-10
Usulan Nyanyian: PS 479, 482, 483, 484, 485, 487, 539, 855, 965

8 Maret 2015: MINGGU PRAPASKAH III
Bacaan: Kel. 20:1-17; Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c; 1 Kor. 1:22-25; Yoh. 2:13-15
Saran Nyanyian: PS 368, 480, 484, 486, 541, 543, 622, 852, 965

15 Maret 2015: MINGGU PRAPASKAH IV
Bacaan: 2Taw. 36:14-16,19-23; Mzm. 137:1-2,3,4-5,6; Ul:6a; Ef. 2:4-10; Yoh. 3:14-21
Saran Nyanyian: PS 487, 486, 483, 539, 541, 691, 842, 965

22 Maret 2015: MINGGU PRAPASKAH V
Bacaan: Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3-4,12-13,14-15; Ul:12a; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33
Saran Nyanyian: PS 479 (bait 1,4), 483, 486, 715, 811, 965

29 Maret 2015: MINGGU SENGSARA/PALMA
Bacaan sebelum perarakan: Mrk. 11:1-10
Bacaan: Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Ul:2a; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1 – 15:47
Saran Nyanyian : Pembukaan Dan. Perarakan Palma: PS 491, 492, 493, 494, 495
Ekaristi: PS 480, 482, 487, 488, 510, 512, 819, 965

2 April 2015: KAMIS PUTIH
Bacaan: Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Ul:1Kor. 10:16; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Saran Nyanyian: PS 496, 497, 498, 660, 685, 686, 856, 965
Perarakan Sakramen: PS 501, 502
Tugur: PS 500, 503

3 April 2015: JUMAT AGUNG
Bacaan: Yes. 52:13 – 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ul: Luk. 23:46; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1 – 19:42
Saran Nyanyian:
Pembukaan: (tanpa nyanyian)
Mazmur Tanggapan : Ul. 820, BPI 966
Selingan Kisah : PS 480, 482
Penghormatan Salib : 504/505, 506, 507, 508, 509, 512

4 April 2015: MALAM PASKAH
Bacaan I: Kej. 1:1 – 2:2; Mzm. Tgpn: Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Ul: lh, 30;
Bacaan II: Kej. 22:1-18; Mzm. Tgpn: Mzm. 16:5,8,9-10,11; Ul:1;
Bacaan III: Kel. 14:15 – 15:1; Mzm. Tgpn: Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Ul:1a;
Bacaan IV: Yes. 54:5-14; Mzm. Tgpn: Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Ul:2a;
Bacaan V: Yes. 55:1-11; Mzm. Tgpn: Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:3;
Bacaan VI: Bar. 3:9-15,32 – 4:4; Mzm. Tgpn: Mzm. 19:8,9,10,11; Ul: Yoh. 6:68c;
Bacaan VII: Yeh. 36:16-17a,18-28; Mzm. Tgpn: Mzm. 42:3,5bcd; 43:3,4; Ul:42:2;
Epistola: Rm. 6:3-11; Mzm. Tgpn: Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Injil: Mat. 28:1-10
Saran Nyanyian :
Upacara Cahaya : PS 513/513a, 673, 514
Liturgi Sabda sesuai dengan bacaan yang dipilih:
PS 830, 847, 671, 838, 864, 852, 843, 867
Liturgi Baptis : PS 592
Persembahan : PS 521
Madah Syukur : PS 520
Pengutusan : PS 524

5 April 2015: MINGGU PASKAH I
Bacaan: Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Ul:24; Kol. 3:1-4; Yoh. 20:1-9
Saran Nyanyian: PS 516, 518, 521, 523, 524, 527, 821, 518 dan 959

12 April 2015: MINGGU PASKAH II
Bacaan: Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; R:1; 1 Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31
Saran Nyanyian: PS 517, 519 (1,6-10), 521, 524, 619, 691, 831, 955

19 April 2015: MINGGU PASKAH III
Bacaan: Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; R:7b; 1 Yoh. 2:1-5; Luk. 24:35-48
Saran Nyanyian: PS 522, 523, 525, 526, 527, 530, 859, 955

26 April 2015: MINGGU PASKAH IV
Bacaan: Kis. 4:8-12; Mzm. 118:1,8-9,21-23,26,28cd,29; R:22; 1 Yoh. 3:1-2; Yoh. 10:11-18
Saran Nyanyian: PS 421, 542, 539 (bait 4,5), 646, 656, 824, 959

3 Mei 2015: MINGGU PASKAH V
Bacaan: Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; R:26a; 1 Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8
Saran Nyanyian: PS 429, 430, 433, 520, 523, 525, 528, 661, 662, 834, 954.

10 Mei 2015: MINGGU PASKAH VI
Bacaan: Kis. 10:25-26,34-35,44-48; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; R:2b; 1 Yoh. 4:7-10; Yoh. 15:9-17
Saran Nyanyian: PS 526, 529, 530, 660, 661, 662, 663, 659, 807, 951

14 Mei 2015, Kamis: HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
Bacaan: Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; R:6; Ef. 4:1-13; Mrk. 16:15-20
Saran Nyanyian: PS 531, 532, 533, 534, 548, 551, 676, 825, 962

17 Mei 2015: MINGGU PASKAH VII
Bacaan: Kis. 1:15-17,20a,20c-26; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; R:19a; 1 Yoh. 4:11-16; Yoh. 17:11b-19
Saran Nyanyian: PS 520, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622, 835, 959

24 Mei 2015, Minggu: HARI RAYA PENTAKOSTA Bacaan: Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac-30,31,34; R:lh, 30; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15
Saran Nyanyian :
Pembuka: PS 565; Mzm. Tgpn: PS 828; BPI: PS 964; Sekuensia: PS 569; Persembahan: PS 573; Madah Syukur: PS 577; Pengutusan: PS 570; Pilihan lain: 566, 567, 569

31 Mei 2015, Minggu: HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Bacaan: Ul. 4:32-34,39-40; Mzm. 33:4-5,6,9,18-19,20-22; Ul: 12b; Rm. 8:14-17; Mat. 28:16-20
Saran Nyanyian: PS 578, 579, 581, 582, 583, 584, 580, 840, 960

7 Juni 2015, Minggu: HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
Bacaan: Kel. 24:3-8; Mzm. 116:12-13,15,16bc,17-18; Ul:13; Ibr. 9:11-15; Mrk. 14:12-16,22-26
Saran Nyanyian:
Mazmur Tanggapan: PS 856; Bait P, Injil: PS 953; Sekuensi: PS 556; Nyanyian lain: PS 335, 384, 421, 428, 429, 430, 432

12 Juni 2015, Jumat: HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS
Bacaan: Hos. 11:1,3-4,8c-9; MT Yes. 11:2-3,4-bcd,5-6; Ef. 3:8-12,14-19; Yoh. 19:31-37
Saran Nyanyian: PS 337, 422, 561, 563, 564, 659 (2-3), 864, 957

14 Juni 2015: MINGGU BIASA XI
Bacaan: Yeh. 17:22-24; Mzm. 92:2-3,13-14,15-16; Ul: lh,2a; 2 Kor. 5:6-10; Mrk. 4:26-34
Saran Nyanyian: PS 650, 653, 654, 674, 675, 676(4-6), 831, 957

21 Juni 2015: MINGGU BIASA XII
Bacaan: Ayb. 38:1,8-11; Mzm. 107:23-24,25-26,28-29,30-31; Ul:1b; 2 Kor. 5:14-17; Mrk. 4:35-40
Saran Nyanyian: PS 326, 544, 547, 553, 621, 658, 835, 951.

28 Juni 2015: MINGGU BIASA XIII
Bacaan: Keb. 1:13-15; 2:23-24; Mzm. 30:2,4,5-6,12a,13b;Ul:2a; 2 Kor. 8:7,9,13-15;
Mrk. 5:21-43
Saran Nyanyian: PS 539, 540, 542, 544, 546, 549(2-3), 699, 838, 963

29 Juni 2015, Senin: HARI RAYA S, PETRUS DAN. PAULUS (29 Juni)
Bacaan: Kis. 12:1-11; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9;Ul:5; 2Tm. 4:6-8,17-18; Mat. 16:13-19
Saran Nyanyian: PS 586, 640, 641, 642, 643, 658, 838, 952

5 Juli 2015: MINGGU BIASA XIV
Bacaan: Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; Ul:2cd; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6
Saran Nyanyian: PS 381, 496, 574, 603, 691, 673, 682, 818, 961

12 Juli 2015: MINGGU BIASA XV
Bacaan: Ams.7:12-15; Mzm. 85:9a-10,11-12,13-14; Ul:8; Ef. 1:3-14; Mrk. 6:7-13
Saran Nyanyian: PS 362, 540, 541, 592, 682, 683, 691, 692, 695, 815, 962

19 Juli 2015: MINGGU BIASA XVI
Bacaan: Yer. 23:1-6; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5b; Ul:1; Ef. 2:13-18; Mrk. 6:30-34
Saran Nyanyian: PS 542, 617, 618, 646, 649, 654, 656, 689, 849, 952

26 Juli 2015: MINGGU BIASA XVII
Bacaan: 2Raj. 4:42-44; Mzm. 145:10-11,15-16,17-18; Ul: lh 16; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15
Saran Nyanyian: PS 421, 431, 434, 536, 616, 619, 622, 653, 857, 956

2 Agustus 2015: MINGGU BIASA XVIII
Bacaan: Kel. 16:2-4,12-15; Mzm. 78:3,4bc,23-24,25,54; Ul:24b; Ef. 4:17,20-24; Yoh. 6:24-35
Saran Nyanyian: PS 380, 430, 432, 434, 536, 653, 846, 960

6 Agustus 2015, Kamis: YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAANNYA
Bacaan: Dan. 7:9-10,13-14; Mzm. 97:1-2,5-6,9; 2Ptr. 1:16-19; Mrk. 9:2-10
Saran Nyanyian: PS 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554, 836, 956.

9 Agustus 2015: MINGGU BIASA XIX
Bacaan: 1Raj. 19:4-8; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Ul:9a; Ef. 4:30 – 5:2; Yoh. 6:41-51
Saran Nyanyian: PS 257, 421, 431, 432, 434, 536, 556, 653, 857, 956

16 Agustus 2015, Minggu: HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA
Bacaan: Why. 11:19a; 12:1,3-6a,10ab; Mzm. 45:10bc,11,12,16;Ul:10d; 1 Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-55
Saran Nyanyian: PS 257, 625, 628, 631, 633, 674, 675, 861, 953

17 Agustus 2015, Senin: HARI RAYA KEMERDEKAAN RI (17 Agustus)
Bacaan: Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
Saran Nyanyian: PS 257, 666, 667, 668, 704, 705, 706, 707, 862, 956

23 Agustus 2015: MINGGU BIASA XXI
Bacaan: Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19,20-21,22-23; Ul:9a; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69
Saran Nyanyian: PS 257, 384, 366, 368, 369, 539, 650, 652, 654, 857, 956

30 Agustus 2015: MINGGU BIASA XXII
Bacaan: Ul. 4:1-2,6-8; Mzm. 15:2-3a,3cd-4ab,5;Ul:1a; Yak. 1:17-18,21b-22,27; Mrk. 7:1-8,14-15,21-23
Saran Nyanyian: PS 257, 337, 370, 371, 647, 655, 670, 685, 848, 956

6 September 2015: MINGGU BIASA XXIII
Bacaan: Yes. 35:4-7a; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10;Ul,:1; Yak. 2:1-5; Mrk. 7:31-37
Saran Nyanyian: PS 337, 364-373, 544, 549, 832, 953

13 September 2015: MINGGU BIASA XXIV
Bacaan: Yes. 50:5-9a; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9;Ul:9; Yak. 2:14-18; Mrk. 8:27-35
Saran Nyanyian: PS 320, 376, 536, 541, 647, 651, 654, 656, 809, 951

14 September 2015, Senin: Pesta Salib Suci (14 September)
Bacaan: Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38;R:7b; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17
Saran Nyanyian: PS 376, 482, 483, 487, 508, 510, 511, 512, 541, 830, 952

20 September 2015: MINGGU BIASA XXV
Bacaan: Keb. 2:12,17-20; Mzm. 54:3-4,5,6,8;Ul:6b; Yak. 3:16 – 4:3; Mrk. 9:30-37
Saran Nyanyian: PS 331, 370, 541, 542, 647, 649, 650, 652, 654, 658, 810, 952

27 September 2015: MINGGU BIASA XXVI
Bacaan: Bil. 11:25-29; Mzm. 19:8,10,12-13,14;Ul:9; Yak. 5:1-6; Mrk. 9:38-43,45,47-48
Saran Nyanyian: PS 328, 366, 367, 368, 369, 381, 697, 853, 960

4 Oktober 2015: MINGGU BIASA XXVII
Bacaan: Kej. 2:18-24; Mzm. 128:1-2,3,4-5,6;Ul:lih,5; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-16
Saran Nyanyian: PS 616, 617, 619, 662, 663, 664, 846, 957

11 Oktober 2015: MINGGU BIASA XXVIII
Bacaan: Keb. 7:7-11; Mzm. 90:12-13,14-15,16-17;Ul:14; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30
Saran Nyanyian: PS 320, 368, 369, 376, 671, 690, 697, 846, 961

18 Oktober 2015: MINGGU BIASA XXIX
Bacaan: Yes. 53:10-11; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22;Ul:22; Ibr. 4:14-16; Mrk. 10:42-45
Saran Nyanyian: PS 377, 381, 483, 536, 541, 657, 682, 690, 693, 815, 962

25 Oktober 2015: MINGGU BIASA XXX
Bacaan: Yer. 31:7-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52
Saran Nyanyian: PS 539, 544, 546, 549, 562, 653, 674, 830, 954

1 November 2015, Minggu: HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Bacaan: Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Ul:6; 1 Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a
Saran Nyanyian: PS 616, 618, 641, 642, 643, 700, 841, 956

2 November 2015, Senin: Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman (2 November)
Bacaan dipilih dari kutipan-kutipan yang tersedia dalam “Misa untuk Orang Mat.i”, Buku Bacaan III, hlm, 1163 dst.
Saran Nyanyian: PS 524, 527, 708, 710, 711, 715, 717, 953,

8 November 2015: MINGGU BIASA XXXII
Bacaan: 1Raj. 17:10-16; Mzm. 146:7,8-9a,9c-10; Ul:1; Ibr. 9:24-28; Mrk. 12:38-44
Saran Nyanyian: PS 321, 381, 421, 481, 557, 646 atau 656, 674 atau 675, 863, 957

9 November 2015, Senin: PESTA PEMBERKATAN GEREJA BASILIK LATERAN (9 November)
Bacaan: Yeh. 47:1-2,8-9,12; Mzm. 46:1-3,5-6,8-9; Ul:5; 1Kor. 3:9b-11,16-17; Yoh. 2:13-22
Saran Nyanyian: PS 325, 327, 333, 620, 622, 847, 953

15 November 2015: MINGGU BIASA XXXIII
Bacaan: Dan. 12:1-3; Mzm. 16:5,8,9-10,11; R:Ul. 1; Ibr. 10:11-14,18; Mrk. 13:24-32
Saran Nyanyian: PS 422(1,2,3), 543, 618, 657, 658, 704, 851, 962.

22 November 2015: MINGGU BIASA XXXIV:
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Bacaan: Dan. 7:13-14; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Ul: 1a; Why. 1:5-8; Yoh. 18:33b-37
Saran Nyanyian: PS 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554, 837, 955.

29 November 2015: MINGGU ADVEN I (C)
Bacaan: Yer. 33:14-16; Mzm. 25:4-5ab,8-9,10,14; Ul:1; 1Tes. 3:12 – 4:2; Luk. 21:25-28,34-36
Saran Nyanyian: PS 438, 443, 445, 446, 720, 865, 951

6 Desember 2015: MINGGU ADVEN II (C)
Bacaan: Bar. 5:1-9; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;Ul:3; Flp. 1:4-6,8-11; Luk. 3:1-6
Saran Nyanyian: PS 443, 445, 539, 718, 719, 720, 830, 952

8 Desember 2015, Selasa: HARI RAYA S.P.MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Bacaan: Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4;Ul:1; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 633, 830, 957, 625, 674, 634

13 Desember 2015: MINGGU ADVEN III (C)
Bacaan: Zef. 3:14-18a; MT Yes. 12:2-3,4bcd,5-6; Ul:6; Flp. 4:4-7; Luk. 3:10-18
Saran Nyanyian: PS 440, 446, 448, 449, 718, 719, 720, 836, 956

20 Desember 2015: MINGGU ADVEN IV (C)
Bacaan: Mi. 5:1-4a; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; Ul: 4; Ibr. 10:5-10; Luk. 1:39-45
Saran Nyanyian: PS 448, 674, 675, 719, 720, 721, 802, 951

25 Desember 2015: HARI RAYA NATAL (C)
Misa Malam Natal:
Bacaan: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;Ul:Luk. 2:11; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 456, 458, 460, 806, 953

Misa Fajar:
Bacaan: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Saran Nyanyian: PS 448, 455, 457, 461, 462, 464, 465, 476, 806, 953

Misa Siang:
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;Ul:3c; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 459, 463, 466, 467, 468, 475, 477, 806, 953

27 Desember 2015, Minggu: Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf
Bacaan: 1Sam. 1:20-22,24-28; Mzm. 84:2-3,5-6,9-10; Ul:lh,5a; 1Yoh. 3:1-2,21-24; Luk. 2:41-52
Saran Nyanyian: PS 463, 464(1,2,4), 466, 608, 613, 841, 956.

Sumber :
http://komlit-kwi-jakarta.webs.com/

baca selanjutnya...

Jumat, 19 Desember 2014

Saran Nyanyian Liturgi Tahun 2014 (A/II)

8 November 2013 pukul 18:31
1 Desember 2013, MINGGU ADVEN I (A/II)
Bacaan: Yes. 2:1-5; Mzm. 122: 1-2,4-5,6-7,8-9; Ul: Lh, 1; Rm. 13:11-14a; Mat. 24:37-44.
Saran Nyanyian: PS 444, 844, 954, 438, 449 (bait 4,5), 443

Sabtu, 7 Desember 2013:
HARI RAYA S.P. MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Bacaan: Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;Ul:1; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 633, 830, 957, 625, 674, 634

8 Desember 2013, MINGGU ADVEN II (A/II)
Bacaan: Yes. 11:1-10; Mzm. 72:1-2,7-8,12-13,17; Ul:7; Rm. 15:4-9; Mat. 3:1-12
Saran Nyanyian: PS 448, 809, 953, 440, 445 (bait 1,2), 446

15 Desember 2013, MINGGU ADVEN III (A/II)
Bacaan: Yes. 35:1-6a,10; Mzm. 146:7,8-9a,9b-10; Ul: Yes. 35:4; Yak. 5:7-10; Mat. 11:2-11
Saran Nyanyian: PS 445, 802, 951, 444, 720, 721,

22 Desember 2013, MINGGU ADVEN IV (A/II)
Bacaan: Yes. 7:10-14; Mzm. 24:1-2,3-4b,5-6; Ul:7c,10b; Rm. 1:1-7; Mat. 1:18-24
Saran Nyanyian : PS 441, 803, 955, 450, 448, 445

Rabu, 25 Desember 2013
HARI RAYA NATAL (A/II)
Misa Malam:
Bacaan: Yes. 9:1-6; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13;Ul:Luk. 2:11; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 456, 458, 460, 806, 953

Misa Fajar:
Bacaan: Yes. 62:11-12; Mzm. 97:1,6,11-12; Tit. 3:4-7; Luk. 2:15-20
Saran Nyanyian: PS 448, 455, 457, 461, 462, 464, 465, 476, 806, 953

Misa Siang:
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;Ul:3c; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 459, 463, 466, 467, 468, 475, 477, 806, 953

Minggu, 29 Desember 2013
Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (A/II)
Bacaan: Sir. 3:2-6,12-14; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Kol. 3:12-21; Mat. 2:13-15,19-23
Saran Nyanyian: PS 455, 613, 461, 462, 645, 841, 956

Rabu, 1 Januari 2014
Hari Sabtu: HARI RAYA S, P, MARIA BUNDA ALLAH (A/I)
Bacaan: Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Ul.: 2a; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21
Saran Nyanyian: PS 450 (1,3-4), 467, 475, 625, 631, 654, 809, 960

Minggu, 5 Januari 2014
Hari Minggu: HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN (A/I)
Bacaan: Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ul.:11; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12
Saran Nyanyian: PS 466, 471, 472, 473, 474, 476, 549, 807, 951

12 Januari 2014
PESTA PEMBAPTISAN TUHAN (A/II)
Bacaan: Yes, 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b+9b-10;Ul:11b; Kis. 10:34-38; Mat. 3:13-17
Saran Nyanyian: PS 424, 425, 475, 586 (bait 3-4), 591, 594, 846, 957.

19 Januari 2014
MINGGU BIASA II (A/II)
Bacaan: Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; Ul.:8a,9a; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34
Saran Nyanyian: PS 377, 545, 578, 646, 682, 683, 692, 850, 960

26 Januari 2014: MINGGU BIASA III (A/II)
Bacaan: Yes. 8:23b - 9:3; Mzm. 27:1,4,13-14;Ul.:1a; 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23
Saran Nyanyian: PS 486(bait 2), 542, 544, 549, 618, 620, 677, 865, 953

2 Februari 2014: Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah (A/II)
Bacaan: Mal. 3:1-4; Mzm. 24:7,8,9,10; atau Ibr. 2:14-18; Luk. 2:22-40 (Luk. 2:22-32).
Saran Nyanyian: PS 536, 539, 540, 803, 955, 550, 554, 555.

9 Februari 2014
MINGGU BIASA V (A/II)
Bacaan: Yes. 58:7-10; Mzm. 112:4-5,6-7,8a,9; Ul:4a; 1Kor. 2:1-5; Mat. 5:13-16
Saran Nyanyian: PS 324, 544, 545, 549, 683, 694, 859, 955

16 Februari 2014
MINGGU BIASA VI (A/II)
Bacaan: Sir. 15:15-20; Mzm. 119:1-2,4-5,17-18,33-34;Ul:1b; 1Kor. 2:6-10; Mat. 5:17-37
Saran Nyanyian: PS 326, 364, 368, 376, 585, 603, 657, 684, 852, 952

23 Februari 2014
MINGGU BIASA VII (A/II)
Bacaan: Im. 19:1-2,17-18; Mzm. 103:1-2,3-4,8,10,12-13;Ul:8a; 1Kor. 3:16-26; Mat. 5:38-48
Saran Nyanyian: PS 322, 823, 952, 662, 661, 663

2 Maret 2014
MINGGU BIASA VIII (A/II)
Bacaan: Yes. 49:14-15; Mzm. 62:2-3,6-7,8-9ab; Ul. 6a; 1Kor. 4:1-5; Mat. 6:24-34
Saran Nyanyian: 323, 842, 961, 380, 541, 647, 697

5 Maret 2014
HARI RABU ABU (A/II)
Bacaan: Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20 - 6:2; Mat. 6:1-6,16-18
Saran Nyanyian: PS 479, 481, 490, 601, 602, 606, 813, 965

9 Maret 2014
MINGGU PRAPASKAH I (A/II)
Bacaan: Kej. 2:7-9;3:1-7; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; Ul:lih. 3a; Rm. 5:12-19; Mat. 4:1-11
Saran Nyanyian: PS 479, 490, 605, 606, 671, 698, 812, 965

16 Maret 2014
MINGGU PRAPASKAH II (A/II)
Bacaan: Kej. 12:1-4a; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; 2Tm. 1:8b-10; Mat. 17:1-9
Saran Nyanyian: PS 483, 489, 598, 653, 682, 683, 684, 812, 965

23 Maret 2014
MINGGU PRAPASKAH III (A/II)
Bacaan: Kel. 17:3-7; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Ul:8; Rm. 5:1-2,5-8; Yoh. 4:5-42
Saran Nyanyian: PS 425, 486 (bait 1), 585, 603, 653, 656, 854, 965

30 Maret 2014
MINGGU PRAPASKAH IV (A/II)
Bacaan: 1 Sam. 16:1b,6-7,10-13a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Ul:1; Ef. 5:8-14; Yoh. 9:1-41
Saran Nyanyian: PS 486 (bait 2), 541, 544, 549, 562, 694, 849, 965

6 April 2014
MINGGU PRAPASKAH V (A/II)
Bacaan: Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6,7-8; Ul:7; Rm. 8:8-11; Yoh. 11:1-45
Saran Nyanyian: PS 479, 483, 486 (bait 3), 541, 585, 591, 814, 965

13 April 2014
MINGGU SENGSARA/PALMA (A/II)
Bacaan Sebelum Perarakan: Mat. 21:1-11
Bacaan: Yes. 50;4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Ul:2a; Flp. 2:6-11; Mat. 26:14 - 27:66
Saran Nyanyian: Perarakan: PS 491, 492, 493, 494; Ekaristi: 481, 482, 483, 484, 487, 488, 819, 965

17 April 2014
KAMIS PUTIH (A/II)
Bacaan: Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; Ul:1Kor. 10:16; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15
Saran Nyanyian: Pembuka: PS 496; Mzm. Tgpn: PS 856; Bait P. Injil: PS 965 Pembasuhan Kaki: PS 497; Persembahan: PS 498; Madah Syukur: PS 660; Perarakan Sakramen: PS 501; Tugur: PS 500, PS 503

18 April 2014
JUMAT AGUNG (A/II)
Bacaan: Yes. 52:13 - 53:12; Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25; Ul:Luk. 23:46; Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1 - 19:42
Saran Nyanyian:
Pembukaan: (tanpa nyanyian); Mzm. Tgpn: PS 820; Bait P. Injil: PS 966; Selingan: Kisah Sengsara: PS 480; PS 482
Penghormatan Salib: PS 504/505, PS 506, PS 507, PS 508, PS 509, Madah Syukur: PS 512

19 April 2014
MALAM PASKAH (A/II)
Bacaan I : Kej. 1:1 - 2:2
Mzm. Tgpn : Mzm. 104:1-2a,5-6,10,12,13-14,24,35c; Ul:30
Bacaan II : Kej. 22:1-18
Mzm. Tgpn : Mzm. 16:5,8,9-10,11; Ul:1
Bacaan III : Kel. 14:15 - 15:1
Mzm. Tgpn : Kidung Kel. 15:1-2,3-4,5-6,17-18; Ul:1
Bacaan IV : Yes. 54:5-14
Mzm. Tgpn : Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b; Ul:2a
Bacaan V : Yes. 55:1-11
Mzm. Tgpn : Kidung Yes. 12:2-3,4bcd,5-6;Ul:3
Bacaan VI : Bar. 3:9-15,32 - 4:4
Mzm. Tgpn : Mzm. 19:8,9,10,11;Ul:Yoh. 6:68c
Bacaan VII : Yeh. 36:16-17a,18-28
Mzm. Tgpn : 42:3,5bcd; 43:3,4;Ul:42:2
Atau: Mzm. 51:12-13,14-15,18-19;Ul:12a
Epistola : Rm. 6:3-11
Mzm. Tgpn : Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23
Injil : Mat. 28:1-10
Saran Nyanyian :
Upacara Cahaya:
PS 513/513a
PS 673
PS 514
Liturgi Sabda:
Mzm. Tgpn 1: PS 830
Mzm. Tgpn 2: PS 847
Mzm. Tgpn 3: PS 671
Mzm. Tgpn 4: PS 838
Mzm. Tgpn 5: PS 864
Mzm. Tgpn 6: PS 852
Mzm. Tgpn 7a: PS 843
Mzm. Tgpn 7b: PS 826
Bait P. Injil : PS 867
Liturgi Baptis: PS 592, PS 591, Persembahan: PS 521, Madah Syukur: PS 520, Pengutusan: PS 524

20 April 2014
MINGGU PASKAH (A/II)
Bacaan: Kis. 10:34a,37-43; Mzm. 118:1-2,16ab-17,22-23; Ul:24; Kol. 3:1-4; Atau: 1Kor. 5:6b-8; Yoh. 20:1-9
Saran Nyanyian: PS 516, Mzm. Tgpn: PS 821, Madah Paskah: PS 518, Bait P. Injil: PS 959, Persembahan: PS 527, Madah Syukur: PS 523, Pengutusan: PS 524

27 April 2014
MINGGU PASKAH II (A/I)
Minggu Kerahiman Ilahi
Bacaan: Kis. 2:42-47; Mzm. 118:2-4,13-15,22-24;Ul:1; 1Ptr. 1:3-9; Yoh. 20:19-31
Saran Nyanyian: PS 517, 519, (bait 6-10), 524, 525, 831, 955

4 Mei 2014
MINGGU PASKAH III (A/II)
Bacaan: Kis. 2:14,22-33; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11;Ul:11a; 1Ptr. 1:17-21; Luk. 24:13-35
Saran Nyanyian: PS 335, 528, 529, 530, 859, 961

11 Mei 2014
MINGGU PASKAH IV (A/II)
Bacaan: Kis. 2:14a,36-41; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;Ul:1; 1Ptr. 2:20b-25; Yoh. 10:1-10
Saran Nyanyian: PS 539, 542, 543, 646, 656, 849, 956

18 Mei 2014
MINGGU PASKAH V (A/II)
Bacaan: Kis. 6:1-7; Mzm. 33:1-2,4-5,18-19;Ul:22; 1Ptr. 2:4-9; Yoh. 14:1-12
Saran Nyanyian: PS 543, 833, 959, 541, 530, 653

25 Mei 2014
MINGGU PASKAH VI (A/II)
Bacaan: Kis. 8:5-8,14-17; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20; 1Ptr. 3:15-18; Yoh. 14:15-21
Saran Nyanyian: PS 578 (bait 1,4), 822, 963, 573 (bait 2-4), 577, 575

29 Mei 2014
HARI RAYA KENAIKAN TUHAN (A/II)
Bacaan: Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9;Ul:6; Ef. 1:17-23; Mat. 28:16-20
Saran Nyanyian: PS 531, 825, 962, 534, 532, 530

1 Juni 2014
MINGGU PASKAH VII (A/II)
Bacaan: Kis. 1:12-14; Mzm. 27:1,4,7-8a; R:13; 1Ptr. 4:13-16; Yoh. 17:1-11a
Saran Nyanyian: PS 576 (bait 1-3), 840, 960, 617 (ayat 1-3), 567, 572

8 Juni 2014
MINGGU PENTAKOSTA: MISA TUGUR (A/II)
Catatan: Yang dimaksud misa tugur di sini adalah misa sore menjelang Hari Raya Pentakosta atau misa vigili Pentakosta dislenggarakan pada hari Sabtu petang atau malam menjelang Pentakosta.
Bacaan: Kej. 11:1-9; Atau: Kel. 19:3-8a,16-20b; Atau: Yeh. 37:1-14; Atau: Yl. 2:28-32; Mzm. 104:1-2a,24-,25c,27-28,29b-30; Ul: lh. 30; Rm. 8:22-27; Yoh. 7:37-39
Saran Nyanyian: PS 565, 826, 957, 573, 577, 575

8 Juni 2014
MINGGU PENTAKOSTA: MISA HARI RAYA (A/II)
Bacaan: Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,25c,27-28,29b-30; Ul: lh. 30; 1Kor. 12:3b-7,12-13; Yoh. 20:19-23
Saran Nyanyian: PS 565, PS 828, PS 569, PS 964, PS 572, PS 573, PS 575

15 Juni 2014
HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS (A/II)
Bacaan: Kel. 34:4b-6,8-9; Dan. 3:52-56; Ul:52b; 2Kor. 13:11-13; Yoh. 3:16-18
Saran Nyanyian: PS 580, 835, 964, 581, 578, 582

22 Juni 2014
Hari Minggu: HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS (A/II)
Bacaan: Ul. 8:2-3,14b-16a; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Ul:12a; 1Kor. 10:16-17; Yoh. 6:51-58
Saran Nyanyian: PS 335, 380, 432, 427, 428, 429, 556, 863, 957

24 Juni 2014
Jumat: HARI RAYA KELAHIRAN S, YOHANES PEMBAPTIS (A/II)
Bacaan: Yes. 49:1-6; Mzm. 139:1-3,13-14ab,14c-15; Ul:13b; Kis. 13:22-26; Luk. 1:57-66,80
Saran Nyanyian: PS 447, 549, 641, 642, 643, 830, 952

27 Juni 2014
HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS (A/II)
Bacaan: Ul. 7:6-11; Mzm. 103:1-2,3-4,6-7,8,10; Ul:17; 1Yoh. 4:7-16; Mat. 11:25-30
Saran Nyanyian: PS 337, 422, 561, 563, 564, 659(2-3),809, 951

29 Juni 2014
Rabu: HARI RAYA S, PETRUS Dan. S, PAULUS, RAS (A/II)
Bacaan: Kis. 12:1-11; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; 2Tm. 4:6-8,17-18; Mat. 16:13-19,
Saran Nyanyian: PS 647, PS 834, PS 952, PS 649, PS 683, PS 682

6 Juli 2014
MINGGU BIASA XIV (A/II)
Bacaan: Za. 9:9-10; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; Ul:1; Rm. 8:9,11-13; Mat. 11:25-30
Saran Nyanyian: PS 422, 448, 539, 548, 549, 550, 652, 837, 963

13 Juli 2014
MINGGU BIASA XV (A/II)
Bacaan: Yes. 55:10-11; Mzm. 65:10abcd,10e-11,12-13,14; Ul:Luk. 8:8; Rm. 8:18-23; Mat. 13:1-23
Saran Nyanyian: PS 337, 370, 366, 692, 695, 715, 846, 957

20 Juli 2014
MINGGU BIASA XVI (A/II)
Bacaan: Keb. 12:13,16-19; Mzm. 86:5-6,9-10,15-16a; Ul:5a; Rm. 8:26-27; Mat. 13:24-43
Saran Nyanyian: PS 329, 370, 600, 601, 602, 603, 664, 823, 952

27 Juli 2014
MINGGU BIASA XVII (A/II)
Bacaan: 1Raj. 3:5,7-12; Mzm. 119:57,72,76-77,127-128,129-130; Rm. 8:28-30; Mat. 13:44-52
Saran Nyanyian: PS 326, 366, 368, 371, 382, 550, 572, 852, 960

3 Agustus 2014
MINGGU BIASA XVIII (A/II)
Bacaan: Yes. 55:1-3; Mzm. 145:8-9,15-16,17-18; Ul:lh,16; Rm. 8:35,37-39; Mat. 14:13-21
Saran Nyanyian: PS 384, 421, 428, 429, 434, 653, 857, 961

10 Agustus 2014
Minggu: HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA (A/II)
Bacaan: Why. 11:19a; 12:1-6a,10ab; Mzm. 45:10c-12,16; Ul:10d; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56
Saran Nyanyian: PS 625, 633, 634, 637, 641, 674, 675, 861, 953

17 Agustus 2014
Hari Minggu: HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (A/II)
Bacaan: Sir. 10:1-8; Mzm. 101:1a,2ac,3a,6-7; Ul:Gal. 5:13; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21
Saran Nyanyian: PS 377, 550, 672, 673, 704, 705, 706, 862, 956

24 Agustus 2014
MINGGU BIASA XXI (A/II)
Bacaan: Yes. 22:19-23; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,6,8bc; Ul:8bc; Rm. 11:33-36; Mat. 16:13-20
Saran Nyanyian: PS 382, 539, 620, 621, 622, 683, 690, 816, 962

31 Agustus 2014
MINGGU BIASA XXII (A/II)
Bacaan: Yer. 20:7-9; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9;Ul:2b; Rm. 12:1-2; Mat. 16:21-27
Saran Nyanyian: PS 337, 382, 496, 541, 554, 564, 650, 843, 961

7 September 2014
MINGGU BIASA XXIII (A/II)
Minggu Kitab Suci Nasional
Bacaan: Yeh. 33:7-9; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9;Ul:8; Rm. 13:8-10; Mat. 18:15-20
Saran Nyanyian: PS 328, 384, 585, 600, 603, 619, 661, 854, 960

14 September 2014
Minggu: Pesta Salib Suci
Bacaan: Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38;R:7b; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17
Saran Nyanyian: PS 376, 482, 483, 487, 508, 510, 511, 512, 541, 830, 952

21 September 2014
MINGGU BIASA XXV (A/II)
Bacaan: Yes. 55:6-9; Mzm. 145:2-3,8-9,17-18;Ul:18a; Flp. 1:20c-24,27a; Mat. 20:1-16a
Saran Nyanyian: PS 321, 662, 663, 670, 684, 688, 694, 816, 962

28 September 2014
MINGGU BIASA XXVI (A/II)
Bacaan: Yeh. 18:25-28; Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9;Ul:6a; Flp. 2:1-11; Mat. 21:28-32
Saran Nyanyian: PS 381, 369, 585, 598, 600, 601, 603, 655, 815, 962,

5 Oktober 2014
MINGGU BIASA XXVII (A/II)
Bacaan: Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Ul:Yes. 5:7a; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43
Saran Nyanyian: PS 365, 366, 370, 682, 688, 690, 693, 851, 962

12 Oktober 2014
MINGGU BIASA XXVIII (A/II)
Bacaan: Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Ul:6cd; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14
Saran Nyanyian: PS 319, 325, 335, 427, 428, 430, 431, 692, 841, 956

19 Oktober 2014
MINGGU BIASA XXIX (A/II)
Hari Minggu Evangelisasi
Bacaan: Yes. 45:1,4-6; Mzm. 96:1,3,4-5,7-8,9-10ac;Ul:7b; 1Tes. 1:1-5b; Mat. 22:15-21
Saran Nyanyian: PS 377, 657, 673, 677, 682, 688, 704, 863, 961

26 Oktober 2014
MINGGU BIASA XXX (A/II)
Bacaan: Kel. 22:21-27; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab;Ul:2; 1Tes. 1:5c-10; Mat. 22:34-40
Saran Nyanyian: PS 659 (ayat 2-4), 660, 661, 662, 663, 676 (bait 1-2,5-6), 699, 839, 962

1 November 2014
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS (A/II)
Bacaan: Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Ul:6; 1 Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a
Saran Nyanyian: PS 616, 618, 641, 642, 643, 700, 841, 956

2 November 2014
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
Bacaan dipilih dari kutipan-kutipan yang tersedia dalam "Misa untuk Orang Mati", Buku Bacaan III, hlm, 1163 dst, 2Mak. 12:43-46;
Mzm. 130:1-8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40.
Saran Nyanyian: PS 524, 527, 708, 710, 711, 715, 717, 953,

9 November 2014
PESTA PEMBERKATAN GEREJA BASILIK LATERAN
Bacaan: Yeh. 47:1-2,8-9,12; Mzm. 46:1-3,5-6,8-9; Ul:5; 1Kor. 3:9b-11,16-17; Yoh. 2:13-22
Saran Nyanyian: PS 325, 327, 333, 620, 622, 847, 953

16 November 2014
MINGGU BIASA XXXIII (A/II)
Bacaan: Ams. 31:10-13,19-20,30-31; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Ul: lh,1a; 1 Tes. 5:1-6; Mat. 25:14-30
Saran Nyanyian: PS 335, 642, 650, 718, 719, 720, 721, 841, 955

23 November 2014
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM (A/II)
Bacaan: Yeh. 34:11-12,15-17; Mzm. 23:1-2a,2b-3,5-6; Ul:1; 1 Kor. 15:20-26a,28; Mat. 25:31-46
Saran Nyanyian: PS 547, 549, 550, 551, 553, 554, 642, 646, 702, 849, 953

30 November 2014
MINGGU ADVEN I (B/I)
Bacaan: Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1 Kor. 1:3-9; Mrk,13:33-37
Saran Nyanyian: PS 437, 438, 441, 443, 445, 718, 720, 865, 951

7 Desember 2014
MINGGU ADVEN II (B/I)
Bacaan: Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2 Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8
Saran Nyanyian: PS 439, 443, 444, 445, 449, 598, 718, 815, 962

Senin, 8 Desember 2014
HARI RAYA S.P. MARIA DIKANDUNG TANPA NODA
Bacaan: Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4;Ul:1; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 633, 830, 957, 625, 674, 634

14 Desember 2014
MINGGU ADVEN III (B/I)
Bacaan: Yes. 61:1-2a,10-11; Luk. 1:46-48,49-50,53-54; 1 Tes. 5:16-24; Yoh. 1:6-8,19-28
Saran Nyanyian: PS 326, 440, 448, 449, 674, 720, 840, 960

21 Desember 2014
MINGGU ADVEN IV (B/I)
Bacaan: 2Sam. 7:1-5,8b-12,14a,16; Mzm. 89:2-3,4-5,27,29; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38
Saran Nyanyian: PS 440, 445, 448, 449, 450, 549, 720, 721, 868, 955

25 Desember 2014
MALAM NATAL (B/I)
Bacaan: Yes. 9:1-9; Mzm. 96:1-2a,2b-3,11-12,13; Tit. 2:11-14; Luk. 2:1-14
Saran Nyanyian: PS 451, 452, 453, 454, 455, 456, 459, 806, 953

HARI RAYA NATAL (Siang)
Bacaan: Yes. 52:7-10; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Ibr. 1:1-6; Yoh. 1:1-18
Saran Nyanyian: PS 460, 461, 462, 463, 465, 466, 476, 806, 953

28 Desember 2014
Minggu: PESTA KELUARGA KUDUS: YESUS, MARIA, YUSUF (B/I)
Bacaan: Kej. 15:1-6; 21:1-3; Mzm. 105:1b-2,3-4,5-6,8-9; R:7a,8a; Ibr. 11:8,11-12,17-19; Luk. 2:22-40
Saran Nyanyian: PS 463, 464, 465, 466, 467, 608, 613, 614, 845, 962

baca selanjutnya...

Rabu, 01 Agustus 2012

Memilih Lagu Dalam Ekaristi

Sebelum kita memilih lagu, baiknya kita mengerti tentang batasan2 yang ada dalam Mussica Sacra (MS) yaitu dok KV II Sacrosantum Concilium yang secara khusus mengatur soal Musik dalam Liturgi.

Seperti disebut dalam PUMR, ada kelompok lagu yang sama sekali tidak boleh dirubah syairnya (sesuai dgn teks asli) yaitu Madah Kemuliaan (Gloria), Syahadat (Credo), Bapa Kami (Pater Noster) dan Anak Domba Allah (Agnus Dei) yang masuk dalam kelompok lagu Ordinarium (ditambah Kyrie dan Santus+Benedictus), dan ada Kelompok Lagu yang teksnya dapat dirubah sesuai dengan thema perayaan pada hari itu.

Pemahaman mengenai Musik Liturgi sangat penting untuk menjaga Tradisi Suci dalam Gereja Katolik. Ada hal2 pokok yang perlu dipahami dalam hal ini yaitu :

1. Musik Liturgi adalah musik yang memang digubah untuk perayaan Liturgi
2. memiliki bobot kekudusan
3. masuk dalam kategori musik Gregorian, polifoni suci, musik liturgi untuk organ atau alat musik lain yang sah

Selanjutnya kita perlu melihat ciri sejati dari Musik Liturgi yaitu :
* Syair bersifat biblis atau dari sumber lain yang sesuai dgn ajaran Gereja Katolik.
* Umat dapat mengikuti nyanyian (partisipasi Aktif).
* Lagu dapat dinyanyikan baik oleh kelompok paduan suara besar maupun kecil

Dengan memperhatikan poin2 tsb di atas, maka kita semua akan semakin sadar betapa "Musik dan Nyanyian dalam Liturgi memiliki peranan luas dan penting sebagai sarana penunjang bagi kita semua yang hadir untuk mencapai suasana sakral dan dapat lebih merasakan kehadiran Allah dalam Ekaristi" dan yang paling penting adalah tidak menjadikan Ekaristi sebagai "Pertunjukkan Konser" di mana umat menjadi penonton.

Yang terakhir adalah memperhatikan tingkat kesulitan dari lagu tersebut dan mengukur kemampuan mereka yang akan menyanyikan lagu tersebut, karena jika ini tidak diperhitungkan, dampaknya ada 2 yaitu : Nyanyian pada akhirnya hanya untuk kepuasan sekelompok orang saja dan dampak yang kedua karena terlalu sulit akhirnya lagu berhenti di tengah2 dan ini jelas akan membuyarkan suasana sakral, karena pasti akan menimbulkan bisik2 dan kasak kusuk dari semua yang hadir dalam perayaan ekaristi.

Disinilah perlunya persiapan sebelum membawakan nyanyian dalam Ekaristi sebaik-baiknya karena lagu2 yang kita nyanyikan bukanlah untuk diri kita sendiri, kelompok, maupun umat yang hadir, tetapi lebih dipersembahkan kepada Kristus Putra Allah yang selalu hadir dalam setiap perayaan Ekaristi

Demikian, Semoga bermanfaat

Sumber : http://belajarliturgi.blogspot.com/

baca selanjutnya...

Minggu, 22 Juli 2012

Seruan dan Madah Pujian dalam Ekaristi

KYRIE ELEISON
Kyrie Eleison (Tuhan Kasihanilah Kami) adalah seruan sebagai pujian kepada Allah yg Maha Rahim dan mohon belas kasihan Nya, sehingga Gereja menghimbau agar seruan ini dinyanyikan atau didaraskan oleh "SELURUH UMAT".

Seruan ini digunakan oleh Gereja sejak masa Gereja Perdana. Pada masa2 itu seruan ini merupakan doa yang cukup panjang, dimana seseorang (diakon) membacakan ayat2 dan umat menjawab dengan seruan "Kyrie Eleison". Seiring perputaran waktu, ayat2 tersebut mulai dihilangkan hingga akhirnya seruan itu menjadi seperti sekarang yang kita nyanyikan/daraskan pada setiap perayaan Ekaristi. Bentuknya bisa macam2, boleh berupa permintaan2 tertentu (semacam doa syafaat), boleh juga berupa doa pengakuan dosa yang serius dan permohonan agar Tuhan menerima penyesalan dan pertobatan umat Nya

Dalam Kiturgi, Bagian ini bisa dihilangkan jika bagian ini (Kyrie) sudah tertampung dalam Doa Tobat. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengulangan yg tidak perlu seperti yg disebutkan dalam SC 34 dan SC 50, meskipun terkadang realitanya masih sering terjadi. contohnya saat Imam memilih Tobat cara 3 (PS), paduan suara tetap menyanyikan Kyrie setelahnya.

Secara umum, seruan "Tuhan Kasihanilah Kami" hanya 2x diucapkan/dinyanyikan. Namun ada pertimbangan (berhubungan dengan bahasa, lagu, dan sifat pesta/perayaan) sehingga seruan "Tuhan Kasihanilah Kami" dapat diulang lebih dari 2x, dan seandainya dibawakan sbg "Pernyataan Tobat", maka didahului dengan ayat sesuai dengan yg disebutkan dalam PUMR 52

GLORIA / MADAH KEMULIAAN
Gereja memandang Madah Gloria sebagai madah yg sangat dihormati sejak jaman Kristen Perdana/Kristen Kuno (lih. PUMR 53), yg disusun dengan gaya Mazmur serta melanjutkan tradisi madah Perjanjian Baru.

Pada sekitar abda 4-5 M, Gloria digunakan dalam ibadat Harian di Gereja2 Timur. Pada abad 5M, madah ini dimasukkan dalam Liturgi Gereja Katolik pada Misa Natal. Kemuadian Paus Symachus memperluas penggunaannya pada Ekaristi Minggu dan pesta para Martir, namun hanya untuk misa yg dipimpin oleh USKUP. Baru pada 7M, Gloria boleh dibawakan pada misa yg dipimpin oleh imam. Teks Gloria yg digunakan dan kita kenal selama ini diperkirakan berasal dari masa sesudah Paus Gregorius Agung, yaitu sejak pembaharuan Liturgi oleh Karolus Agung.

Ada 3 bagian utama dalam Madah Keluliaan :

Bagian awal Ditujukan kepada Allah Bapa.
Bagian ini merupakan kutipan kidung para Malaikat (Luk 2,14): ”Kemuliaan kepada Allah di surga dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya.” Dengan madah pujian ini, bersama para malaikat kita bergembira karena Allah Bapa mengutus PutraNya menjadi manusia.

Seruan pujian kedua Ditujukan kepada Allah Putera.
Kristus adalah Raja. Hanya Dia yg patut disembah, dipuji dan dimuliakan krn karya penebusanNya. Ketika menyampaikan pujian kepada Yesus, diselipkan permohonan: Kasihanilah kami, kabulkanlah doa kami, mempunyai makna ganda yaitu pujian sekaligus permohonan.

Madah kemuliaan ditutup dengan penyebutan Allah Roh Kudus.
Pujian kepada Allah Bapa dan Putra hanya bisa berlangsung di dalam Roh Kudus.

CREDO atau SYAHADAT
Credo berasal dr bhs latin yg berarti "Aku Percaya" merupakan pernyataan atau pengakuan rangkuman mengenai suatu kepercayaan. Sebagai Tubuh Kristus yang terlihat, Gereja dan umatnya diharapkan tidak hanya untuk memiliki iman yang sama tetapi juga untuk menyatakan iman dengan cara yang sama. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10 : 10).

Gereja menghadapi ajaran sesat yang berkembang dari hal yang relatif umum menuju ke hal yang relatif khusus. Untuk itulah Gereja merasa perlu menyusun rumusan pengakuan iman untuk memberi garis batas tegas antara ajaran yang benar dan ajaran yang salah. Jadi wajar apabila kredo2 terdahulu umumnya cukup singkat (yang hanya terdiri dari beberapa kalimat pendek) kemudian berkembang menjadi cukup panjang (sampai puluhan paragraf).

Secara umum, Credo dalam Gereja Katolik cukup banyak jumlahnya, yg terbagi dalam beberapa kategori :
1. Credo yang berasal dari Gereja Perdana dan Apostolik
2. Credo yang berasal dari konsili
3. Credo yang berasal dari paus tertentu
4. Credo yang berasal dari Kuria Romawi yang bisa digunakan setelah disetujui oleh paus
5. Credo yang berasal dari orang tertentu dan rumusannya diterima oleh Takhta Suci

Credo/Syahadat Panjang (Nikea Konstantinopel yg merupakan hasil dari Konsili Konstantinopel I), dimasukkan dalam Misa Kudus sejak abad 5M oleh Gereja Timur tyang kemudian diikuti oleh Gereja Barat mulai dari Spnyol, Irlandia, Inggris dan Jerman. Untuk Liturgi Baptis, digunakanlah Syahadat singkat (syahadat Pararasul).

Pada Abad 11 M, Paus Benedictus VIII menetapkan Syahadat Nikea Konstantinopel digunakan dalam Perayaan Ekaristi Minggu dan Syahadat Para rasul digunakan hanya dalam Liturgi Baptis. Baru kemudian atas dorongan Konsili Vatikan II dengan pembaharuan Liturgi, maka diputuskan Credo Para Rasul dan Credo Nikea-Konstantinopel keduanya dimasukkan dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu dan Hari Raya lainnya.

SANCTUS
Sanctus berasal dari bahasa Latin yg artinya Kudus. Sanctus adalah sebuah Aklamasi dalam perayaan Ekaristi yg tidak terpisahkan dgn Doa Syukur Agung sebagai bentuk aliran tindakan dari umat yang hadir dalam memuji dan memuliakan Allah.

"Kudus adalah bagian yg tak terpisahkan dari DSA dan mesti dilambungkan oleh seluruh jemaat bersama Imam" (PUMR 79b) oleh sebab itu bagian ini tidak bisa dihilangkan dan lebih baik lagi dinyanyikan

Teks Aklamasi ini disusun berdasarkan 2 teks dalam Kitab Suci :

Seruan para serafim (Yes 6:5)
Seruan ini mulai digunakan pada jaman Kristen Perdana dan juga bisa digunakan dalam Ibadat orang2 Yahudi di Sinagoga

Penambahan Hosana dari Mat 21:9 yg merupakan kutipan dari Mamur 118:26.
Hosana berasal dari HOSIANNA (bhs Yunani) yg artinya "Selamatkanlah kami/tolonglah kami. Tetapi dalam ibadat Yahudi di sinagoga, seruan ini berubah menjadi pujian. Dalam liturgi Gereja Katolik Roma, kata Hosana ini diterjemahkan dgn kata "Terpujilah"

Beberapa catatan menyebutkan bahwa penambahan Hosana sbg seruan yg memuji Anak Daud yaitu Kristus pada abad 4M dalam teks Santus, berkaitan dengan situasi Gereja melawan Bidaah Arianisme (aliran yg tidak mengakui ke-Allah-an Yesus), sehingga seruan Kudus ini dimasukkan dalam rangkaian DSA dalam tata liturgi Gereja Timur. Baru pada Abad ke 5 M Gereja Barat memasukkan seruan ini seperti yg kita kenal selama ini

LITANI
Kata `litani’ berasal dari bahasa Latin `litania’, `letania’. Artinya suatu bentuk doa tanggapan yang meliputi serangkaian seruan atau permohonan, mengenai suatu subyek utama atau suatu tema suci utama.

Doa ini disusun sebagai bentuk kekaguman kita sebagai umat manusia kepada Allah, Bunda Maria, atau para Kudus, tergantung dari Litani tersebut ditujukan bagi siapa. Litani merupakan doa yang sangat cocok dibawakan dalam kelompok

Jika dicermati, dari begitu banyak Litani, semua mengacu pada pola yang yang sama :

Bagian Pembuka
Diawali dgn “Kyrie eleison,” (“Tuhan kasihanilah kami”) yang didaraskan/dinyanyikan setelah kita memohon belas kasihan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, misalnya: “Allah Bapa di surga ======>> kasihanilah kami.”

Bagian Pokok
Pokok litani : seruan kepada siapa litani ditujukan. Setiap seruan dimaksudkan untuk memujinya dengan berbagai macam ungkapan yang menjadikan orang itu patut dikagumi dimana setiap nama yang disebutkan akan ditanggapi dengan “doakanlah kami.” Tanggapan tersebut tetap sama untuk hampir semua atau bahkan seluruh seruan dalam litani. Oleh sebab adanya tanggapan inilah maka Litani termasuk dalam DOA TANGGAPAN, sama seperti “DOA UMAT” dan “MAZMUR TANGGAPAN” dalam Ekaristi

Permohonan
Permohonan. Dalam litani yang lebih khidmat, atau dalam litani kepada Tuhan, setelah seruan ditambahkan aneka permohonan dengan maksud untuk memohon berbagai rahmat serta berkat. Jawaban pada aneka permohonan ini pada intinya mengacu pada “DENGARKANLAH KAMI”

Penutup
Setelah seruan dan aneka permohonan, litani dilanjutkan dengan serangkaian tiga seruan kepada Anak Domba Allah. Dan yang terakhir, litani selalu ditutup dengan sebuah doa singkat. bagian inilah merupakan bagian Penutup dari Litani

Demikian, semoga bermanfaat
*Christo et Ecclesiae*

Sumber : http://belajarliturgi.blogspot.com/

baca selanjutnya...

Rabu, 29 Juni 2011

Nyanyian Pembuka, Nyanyian Yang Menyatukan

Dalam Perjanjian Lama ada tradisi yang menetapkan suku Lewi sebagai petugas di rumah TUHAN (Bait suci). Kedudukan ini menyebabkan orang-orang Lewi mengatur pembagian tugas, supaya ibadat dapat berjalan lancar dan menyentuh. Salah satu kelompok yang terlibat dalam ibadat itu adalah kelompok musik/nyanyian (I Tawarikh 6:31- 32; I Tawarikh 23: 5; 25: 1- 8). Agaknya kelompok nyanyian ini bukan kelompok ala kadarnya, tetapi kelompok yang memang amat serius dalam menjalankan tugasnya (I Tawarikh 25: 7).

Puji-pujian yang disampaikan oleh kelompok nyanyian ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ibadat. Bahkan mereka menempati kedudukan khusus dalam ibadat [I Tawarikh 6: 31; II Tawarikh 5: 11- 13]. Sekalipun tidak secara eksplisit menyebut nyanyian, tetapi tersirat pemahaman bahwa puji-pujian dalam ibadat harus dipersiapkan dengan baik, bukan hanya masalah teknik vokal maupun penampilan, tetapi juga suasana hati para pemujinya. Sehingga puji-pujian yang disampaikan itu benar-benar adalah ekspresi iman, bukan sekedar keindahan suara (Amos 5: 23).

Fungsi Nyanyian di dalam Ibadat
Jelaslah bahwa sejak zaman dahulu musik/nyanyian memainkan peranan yang amat penting bagi pembangunan iman jemaat. Musik dalam ibadat dikelola secara serius [lihat di kitab I dan II Tawarikh]. Musik dipandang amat penting, karena:
1. Musik menjadi salah satu mata rantai liturgi. Artinya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan rangkaian ibadat.
2. Memberi bobot/mempertajam pengungkapan makna iman dan perasaan yang tak cukup bila hanya diungkapkan dengan kata-kata. Sehingga kegiatan ibadat tidak terbatas pada ruang akal-perasaan semata, tetapi memasuki kedalaman spiritual.
3. Dalam penghayatan tertentu nyanyian dapat memancarkan daya kuasa yang dapat menyegarkan, memperbaharui dan bahkan mengubah sikap hidup seseorang (I Samuel 16: 16, 23)
4. Memberi kesempurnaan penghayatan ibadat melalui keutuhan, kekhidmatan dan kesucian ibadat. Nyanyian-nyanyian bisa membantu tersentuhnya batin jemaat.

Dengan demikian nyanyian dalam ibadat menyatu bukan hanya dengan bagian-bagian lain liturgi, melainkan juga dengan hati / batin jemaat yang beribadat. Dalam ibadat tidak ada pihak yang menjadi penonton, dan lainnya sebagai tontonan. Sebab pada hakekatnya musik dalam ibadat berfungsi melayani! Pengiring musik dan warga jemaat lainnya sama-sama tunduk dan bersimpuh di depan Tuhan. Kesatuan hati antara pengiring musik dan warga jemaat lainnya amat penting. Pengiring musik / pemandu pujian (koor) bukan tontonan dan warga jemaat bukan penonton! Suasana ibadat bisa rusak kalau pengiring / koor memerankan diri sebagai “artis pertunjukkan” yang merasa akan ditonton oleh orang lain, sehingga menonjolkan kemerduan suaranya atau ketrampilan bermain musiknya semata.

Oleh karena itu musik/nyanyian tidak hanya berurusan dengan penguasaan teknik alat musik/ vokal dan penampilan, tetapi juga berurusan dengan soal integritas moral, kebersihan hati pelaku (Amos 5: 23). Warga jemaat datang ke Perayaan Ekaristi bukan untuk menyaksikan pertunjukkan nyanyian, tetapi ingin memenuhi undangan Tuhan untuk datang ke perjamuan-Nya. Dalam Sacrosanctom Concilium (SC) art. 112 dikatakan: “Musik Liturgi semakin suci, bila semakin erat berhubungan dengan upacara ibadat, entah dengan mengungkapkan doa-doa secara lebih mengena, entah dengan memupuk kesatuan hati, entah dengan memperkaya upacara suci dengan kemeriahan yang lebih semarak.”

Musik / nyanyian liturgi juga mengabdi pada partisipasi umat dalam ibadat, seperti yang diuraikan dalam SC art. 114: “Khazanah musik liturgi hendaknya dilestarikan dan dikembangkan secermat mungkin. Para uskup dan para gembala jiwa lainnya hendaknya berusaha dengan tekun, supaya pada setiap upacara liturgi yang dinyanyikan segenap jemaat beriman dapat ikut serta secara aktif dengan membawakan bagian yang diperuntukkan bagi mereka.”

Nyanyian Pembuka memiliki beberapa fungsi: (PUMR no. 47-48).
1. mengiringi perarakan para petugas liturgi (imam dan para pelayan lain) memasuki ruang ibadat; maka nyanyian pembuka harus dilagukan selama perarakan berlangsung;
2. membina persekutuan umat; maka seluruh jemaat harus berpartisipasi dalam nyanyian pembuka: bernyanyi dengan segenap hati, dengan suara lantang; oleh karena itu baik dipilih nyanyian yang mampu mempersatukan umat.
3. mengantar umat memasuki misteri yang dirayakan; maka tema nyanyian pembuka harus cocok dengan Perayaan Ekaristi hari yang bersangkutan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang terciptanya persekutuan jemaat, a.l.:
1. tata gerak: selama melagukan nyanyian pembuka kita semua berdiri tegap, tidak loyo, tidak ada yang duduk; kesamaan sikap ini menunjukkan kekompakan, persekutuan. “Sikap tubuh yang seragam menandakan kesatuan seluruh jemaat yang berhimpun untuk merayakan Liturgi kudus. Sebab sikap tubuh yang sama mencerminkan dan membangun sikap batin yang sama pula.”
2. terlibat: seluruh umat melagukan nyanyian pembuka, entah silih berganti dengan koor, entah bersama-sama dengan para anggota koor;
3. berbagi buku: kalau teman di sebelah kita tidak membawa buku, kita ajak ia menyanyi dengan buku kita; dengan menawarkan buku untuk dipakai bersama, kita membangun persekutuan;
4. latihan: kalau nyanyian pembuka belum dikuasai umat, dirigen harus melatihnya beberapa menit sebelum Perayaan Ekaristi.

Marilah kita kita siapkan diri kita untuk mengikuti Misa Kudus dengan penuh hormat dan dengan hati yang dipenuhi oleh ungkapan syukur. Kita satukan diri kita bersama jemaat lainnya untuk menyanyikan pujian dengan hati yang dilandasi oleh iman dan kasih. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Oleh : Ign. Djoko Irianto
Prodiakon Paroki St. Herkulanus

baca selanjutnya...

Selasa, 08 Juni 2010

Bagaimana Memilih Lagu Liturgi

oleh: Sr. Liduine Marie SPM

PENDAHULUAN

Dalam melaksanakan Liturgi, yaitu upacara dimana umat beriman berhimpun bersama untuk melaksanakan ibadat, kita membutuhkan dukungan nyanyian. Dengan nyanyian kita dapat lebih mengungkapkan iman dan penghayatan. Kita membutuhkan nyanyian yang membangkitan gairah dan memperdalam sikap.

Dengan nyanyian kita dapat mendobrak pada saat-saat membosankan dan kita dapat bertepuk tangan pada sat-saat gembira. Semua itu menuntut suara berlagu yang dapat lebih keras atau lebih lembut: lebih tinggi atau lebih rendah, lebih cepat atau lebih lambat dari pada bicara sehari-hari.

Kebutuhan akan adanya nyanyian itulah yang akan kita ungkapkan dalam musik liturgi. Kita bernyanyi karena kita mau mengungkapkan iman dan kehidupan. Dalam bernyanyi kita dapat bersuka-cita, dapat bersedih, dapat merenung dan dapat berharap. Maka nyanyian yang harus kita ciptakan dalam musik liturgi adalah nyanyian yang mengungkapkan doa dan harapan kita.

Berdasarkan pengalaman kita semua tahu bahwa musik mempunyai jiwa dan kekuatan. Kalau kita sedang lesu dapat bangkit karena mendengar suara musik atau sebaliknya, kita malah menangis. Kita bisa meneteskan air mata karena mendengar suara musik yang begitu menyentuh dlsb. Seorang penari bergerak cepat dan lincah kalau musiknya cepat, sebaliknya penari tadi bergerak lambat dan pelan jika musiknya lambat dan tenang, dan masih ada banyak contoh yang lain.

Demikianlah musik mempunyai kekuatan yang luar biasa bahkan kita dapat menyimpulkan bahwa musik merupakan bagian hidup manusia pada umumnya. Maka sejak semula Gereja tidak pernah melepaskan diri dari musik.

Akhirnya, untuk berbicara tentang “Bagaimana memilih lagu”, marilah kita terlebih dulu bicara tentang MUSIK LITURGI

I. APAKAH MUSIK LITURGI ITU?

1. Musik yang digubah untuk perayaan liturgi suci
2. Dari segi bentuknya memiliki suatu bobot kudus tertentu
3. Katagori: Gregorian, polifoni suci, musik liturgi untuk organ atau alat musik lain yang sah.

II. CIRI-CIRI KHAS MUSIK LITURGI SEJATI

1. Syair diambil dari Kitab Suci dan selaras dengan ajaran ajaran Katolik
2. Ada peluang untuk partisipasi aktif bagi jemaat
3. Bisa untuk Paduan Suara besar atau kelompok koor kecil

III. TUJUAN DAN FUNGSI MUSIK LITURGI

Tujuan Musik Liturgi yakni untuk memuliakan Allah dan menguduskan kaum beriman. Musik Liturgi menjadi semakin suci jika semakin erat hubungannya dengan upacara ibadat a.l :

1. Mengungkapkan doa-doa secara lebih menarik (decoratif)
2. Kesatuan umat beriman dapat dicapai secara lebih mendalam berkat perpaduan suara (unitatif)
3. Seluruh perayaan mempralambangkan secara lebih jelas liturgi surgawi yang dilaksanakan di kota suci Yerusalem baru (eskatologis)

IV. MUTU MUSIK LITURGI

1. Memperhitungkan kemampuan mereka yang akan menyanyikan lagu-lagu tersebut
2. Sesuai dengan fungsi dan jiwa perayaan liturgi itu sendiri
3. Selaras dengan hakekat masing-masing bagian dan tidak menghalangi partisipasi aktif dari umat.

V. PERAN MUSIK DAN NYANYIAN DALAM LITURGI

Peran musik dalam liturgi sangat luas, maka kita mengambil Perayaan Ekaristi yang merupakan sumber dan puncak seluruh hidup kristiani. Sementara itu Perayaan Ekaristi juga merupakan tingkatan tetinggi dan puncak dari seluruh perayaan liturgi gereja.

VI. UNSUR-UNSUR DALAM PERAYAAN EKARISTI

1. Perarakan masuk
2. Pernyataan tobat
3. Gloria/Kemuliaan
4. Doa pembuka
5. Bacaan-bacaan dari Alkitab
6. Mazmur Tanggapan
7. Bait Pengantar Injil
8. Perayaan Iman
9. Doa Umat
10. Persiapan Persembahan
11. Doa persiapan Persembahan
12. Prefasi - Sanctus
13. Doa Syukur Agung
14. Bapa Kami
15. Ritus Damai
16. Pemecahan Roti - Agnus Dei
17. Pembagian Komuni
18. Doa sesudah Komuni
19. Berkat - Pengutusan
20. Perarakan keluar

VII. JENIS-JENIS NYANYIAN DALAM PERAYAAN EKARISTI

1. Aklamasi
seruan atau pekik sukacita seluruh jemaat sebagai tanggapan atas sabda dan karya Allah:
a. Bait Pengantar Injil
b. Sanctus (Kudus) + Prefasi oleh Imam
c. Aklamasi Anamnese (+ seruan /ajakan Imam)
d. Amin Meriah (+ doksologi DSA oleh Imam )
e. Doksologi “Bapa Kami” ( Doa Tuhan)

2. Nyanyian Perarakan
Berkaitan dengan “menyambut”simbol kehadiran Kristus, meningkatkan kesadaran akan persekutuan, ada antiphon khusus dalam Misale Romawi.
a. Perarakan masuk
b. Perarakan Komuni

3. Mazmur Tanggapan
Menanggapi sabda Allah selaras dengan thema bacaan Misa.

4. Nyanyian “Ordinarium”
Pilihan bebas, kadang boleh diucapkan saja.
a. Kyrie (Tuhan Kasihanilah Kami)
b. Gloria (Kemuliaan)
c. Doa Tuhan “Bapa Kami” (+ ajakan dan embolisme Imam serta doksologi Jemaat atau + tanpa embolisme)
d. Agnus Dei (Anak Domba Allah): Pemecahan Roti
e. Credo (Aku Percaya)

5 . Nyanyian Tambahan
Tanpa tuntutan teks / ritus khusus (boleh koor saja)
a. Persiapan Persembahan
b. Madah / Doa Syukur sesudah komuni
c. Penutup / Perarakan keluar
d. Litani

VIII. PERAN MUSIK DAN NYANYIAN DALAM PERAYAAN EKARISTI

Peran Lagu Pembukaan
1. Menghantar umat masuk ke dalam suasana misteri iman yang dirayakan pada liturgi tersebut
2. Membina kesatuan umat
3. Membuka Perayaan Ekaristi
4. Mengiringi berjalannya imam beserta pembantu-pembantunya

Peran Lagu Persembahan
1. Mengiringi perarakan bahan persembahan roti dan anggur
2. Membina kesatuan umat dan menghantar umat masuk ke dalam misteri Ekaristi Suci yang sedang disiapkan
Pada persiapan persembahan, pengiring dapat memainkan instrumen secara lembut, untuk menciptakan suasana hening. Keterangan: nyanyian persembahan hendaknya berlangsung sekurang-kurangnya sampai bahan persembahan diletakkan di atas altar.

Peran Lagu Komuni
1. Berfungsi meneguhkan persaudaraan, mempersatukan umat lahir dan batin sebagai tubuh Kristus
2. Membina suasana doa bagi umat yang baru berjumpa dengan Tuhan secara sakramental dalam komuni
3. Sederhana dan tidak menuntut banyak energi
4. Menjadi ungkapan kegembiraan dalam persatuan dengan Kristus dan pemenuhan misteri yang baru dirayakan
5. Pilihan lagu-lagu itu disesuaikan dengan masa liturgi
Lagu-lagu tersebut dapat dinyanyikan untuk mengiringi prosesi komuni

IX. BAPA KAMI

Kalau doa ini dinyanyikan dalam bahasa Latin, hendaknya dipakai lagu yang sudah disahkan; tetapi kalau dinyanyikan dalam bahasa pribumi, gubahan tersebut haruslah disahkan oleh pimpinan gereja setempat yang berwewenang. Prinsipnya, lagu doa Bapa Kami yang boleh digunakan dalam liturgi ialah:
1. Isi syair sesuai dengan teks resmi doa Bapa Kami
2. Melodi sesuai dengan jiwa liturgi Gereja
Kalau ada lagu doa Bapa Kami ciptaan sendiri, dengan lagu populer dan kurang religius dan menghilangkan beberapa pernyataan dari teks Injil kita, lagu tersebut jangan digunakan untuk liturgi.

X. SALAM DAMAI

Bagian ini bukan keharusan, tetapi jika lagu salam damai antar umat akan dinyanyikan, koor dapat mengajak umat untuk menyanyikan salam damai. Hendaknya salam damai dinyanyikan dalam suasana gembira, spontan ramah dan hormat. Situasi akan dirasa aneh, jika kita saling menyampaikan salam damai dalam suasana tegang, atau sedih atau cemberut. Maka Dirigen hendaknya mengajak umat dengan semangat dan dengan wajah gembira.

Peran Lagu Penutup
Lagu penutup ini tidak memiliki peran resmi untuk perayaan Ekaristi, meskipun demikian para petugas musik bebas merencanakan lagu penutup yang meriah. Maka peran nyanyian penutup adalah:
1. Menutup Perayaan Ekaristi
2. Memberi gairah dan semangat kepada umat agar mereka pergi menjalankan perutusan untuk mewartakan damai dan kebaikan Tuhan dengan gembira.
3. Mengiringi perarakan imam dan para petugas liturgi memasuki sakristi.

KESIMPULAN

BAGAIMANA CARA MEMILIH NYANYIAN LITURGI
Beberapa prinsip dalam memilih nyanyian liturgi

1. Nyanyian yang dipilih hendaknya sesuai dengan peran nyanyian itu. Apakah untuk pembukaan, untuk persembahan ataukah untuk lagu komuni. Masing-masing mempunyai karakternya sendiri.

2. Nyanyian hendaknya sesuai dengan masa dan tema liturgi (Adven, Natal, Paskah, Prapaskah, Pantekosta atau tema Pertobatan, Panggilan dlsb).

3. Nyanyian hendaknya mengungkapkan iman akan misteri Kristus. Apakah lagu itu membawa umat pada pengalaman iman akan Kristus dan kepada perjumpaan dengan Kristus. Bahwa Kristus hadir dalam liturgi harus terungkap dalam nyanyian liturgi itu. Itulah sebabnya isi syair dan melodi nyanyian liturgi harus benar-benar sesuai dengan citarasa umat dan dapat diterima oleh umat sebagai nyanyian liturgi.

4. Nyanyian liturgi melayani seluruh umat beriman Nyanyian liturgi merupakan bagian penting dari liturgi. Berhubung liturgi sendiri merupakan perayaan bersama, maka nyanyian itu harus melayani kebutuhan semua umat beriman yang sedang berliturgi. Yang harus dihindari adalah memilih lagu yang hanya berdasarkan selera pribadi atau kelompok. Kriteria lagu terletak pada apa yang dapat menjawab harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi sungguh menjadi perayaan bersama.

5. Pilihan nyanyian liturgi perlu memperhatikan pertimbangan pastoral dan praktis. Setiap nyanyian mempunyai peranan masing-masing, namun tidak berarti bahwa semuanya harus dinyanyikan, meskipun itu Perayaan Ekaristi meriah. Apabila semua lagu dinyanyikan, Perayaan Ekaristi menjadi terlalu lama. Ini disebut pertimbangan praktis.

Bibliography:
1. Liturgi yang anggun dan menawan karangan Gabe Huck
2. Nyanyian Liturgi karangan E Martasudjita Pr
3. Music in Catholic Worship
4. Musik Liturgi karangan CM Suryanugroho OSC

Sasana Widya Musik Gereja “MAGNIFICAT”, Jl Pakis Tirtosari XIII / 45 Surabaya, Phone / Fax: (031) 5621023; e-mail: sasanawidya@yahoo.com

dikutip dari http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id348.htm

baca selanjutnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP