Minggu, 10 November 2013

Pemberkatan Gereja-Gereja Basilika St. Petrus dan Paulus

Print Friendly and PDF

Dalam kalender liturgi gereja Katolik, tanggal 18 November 2013 adalah peringatan Pemberkatan Gereja-gereja Basilika St. Petrus dan Paulus. Berikut sedikit ulasan tentang Basilika Santo Petrus dan Basilika Santo Paulus Roma. Postingan kesempatan ini dimaksudkan sebagai penambah pengetahuan demi memperkokoh iman kita yang bernaung di bawah panji Gereja Katolik, yang mana kedua Rasul besar ini, St. Petrus dan St. Paulus tetap mendapatkan tempat istimewa.

Basilika SANTO PETRUS

Basilika Santo Petrus (Bahasa Italia San Pietro in Vaticano) adalah sebuah basilika utama Katolik di Kota Vatikan, dikelilingi oleh Roma. Bangunan ini digambarkan sebagai gereja terbesar yang pernah dibangun (dia meliputi area 23.000 m² dan memiliki kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam Kekristenan. Konstruksi basilika ini dimulai pada 1506 dan rampung pada 1626.

Basilika Santo Petrus dibangun atas perintah Kaisar Kristen pertama Konstantin I, pada tahun 326 di tempat Santo Petrus menjadi martir. Seribu tiga ratus tahun kemudian bangunan ini mulai runtuh perlahan-lahan, dan oleh karena itu Paus Nikolas V memerintahkan agar dibangun sebuah basilika yang baru. Tetapi pembangunannya baru dimulai pada tahun 1506 pada masa jabatan Paus Julius II. Pembangunan basilika ini memakan waktu 120 tahun. Michelangelo diminta sumbangan karyanya dengan pieta-nya yang sangat terkenal itu. Waktu itu ia telah berusia 72 tahun. Basilika ini merupakan basilika terbesar di dunia dengan panjang 193 meter dan tinggi 132 meter.

Tradisi mengatakan bahwa tempat bangunan ini merupakan tempat Santo Petrus, salah satu rasul Yesus dan dianggap sebagai Paus pertama, disalibkan dan dikuburkan. Gereja ini merupakan tempat penguburan St Petrus di bawah altar utama. Paus lainnya juga dikubur di basilika ini.

BASILIKA SANTO PAULUS ROMA

Di Roma terdapat empat basilika agung: Basilika St. Petrus, St. Yohanes Lateran, Maria Maggiore dan Basilika Santo Paulus. Yang terakhir ini biasa disebut dengan nama resmi: Basilica di San Paolo fuori le Mura (Basilika Santo Paulus di luar tembok). Disebut demikian karena terletak di luar tembok kota Roma.

Menurut ceritera, Santo Paulus dieksekusi dengan cara dipenggal kepalanya di Roma. Hal itu terjadi saat kaisar Nero berkuasa. Para pengikut Paulus menguburkan jenasahnya serta membuat suatu peringatan di atas makamnya, cella memoriae. Orang-orang kristiani purba kerap berjiarah ke makam rasul besar ini.

Di atas makam inilah Kaisar Konstantinus mendirikan gereja Santo Paulus yang pertama (Nopember 324). Pada tahun 386, Kaisar Theodosius membangun basilika yang lebih besar, setelah sebelumnya meruntuhkan gereja pertama. Menurut catatan yang tertulis dalam tiang utama, basilika ini diberkati pada tahun 390 namun pembangunannya sendiri baru selesai tahun 395 pada masa Kaisar Honorius memerintah.

Gereja megah ini dalam perjalanan sejarah, mengalami beberapa kali renovasi. Gereja ini juga beberapa kali mengalami kerusakan. Pada abad ke-sembilan, saat terjadi penyerbuan Saracen, basilika mengalami kerusakan berat. Namun, kerusakan paling parah terjadi pada tanggal 15 Juli 1823. Saat itu basilika nyaris musnah dilahap si jago merah. Hal ini disebabkan kelalaian seorang pekerja yang sedang memperbaiki atap gereja. Selain gereja, turut juga terbakar barang-barang bersejarah yang telah tersimpan selama 1.435 tahun di dalamnya.

Paus Leo XII menunjuk sebuah komisi untuk membangun kembali basilika dengan ukuran yang sama dengan sebelumnya. Seluruh dunia bahu membahu mendirikan kembali basilika bersejarah ini. Viceroy dari Mesir mengirim pilar-pilar batu pualam, Kaisar Rusia menyumbang barang-barang berharga untuk tabernakel sementara bagian utama diselesaikan atas bantuan pemerintah Italia.

Basilika Santo Paulus dibuka kembali pada tahun 1840. Kendati demikian, pemberkatan serta peresmiannya baru dilakukan limabelas tahun kemudian oleh Paus Pius IX. Saat itu hadir sekurangnya lima puluh kardinal.

Patut dicatat, bersebelahan dengan basilika dibangun sebuah beranda oleh keluarga Vassalletti (1208-1235). Sebuah puisi tertulis dalam beranda tersebut yang menggambarkan kehidupan para rahib. Para rahib memang tinggal di biara sekaligus menjadi penjaga basilika.

Sebagai daya tarik pengunjung, di kompleks basilika, terdapat juga museum serta toko souvenir. Bila sekedar ingin membeli barang-barang religius seperti rosario atau salib, tidak disarankan membeli di tempat ini.

Basilika Santo Paulus di luar tembok merupakan gereja terbesar kedua sesudah basilika Santo Petrus di Vatikan. Basilika St. Paulus memiliki panjang 131.66 meter, lebar 65 dan tinggi nyaris 30 meter. Dengan 80 tiang-tiang besar yang terdapat di bagian depan gereja, basilika ini terasa megah. Di bagian depan kanan basilika, terdapat pintu suci yang hanya dibuka pada tahun-tahun jubileum saja atau setiap 25 tahun sekali. Sementara di sayap pintu utama terdapat patung St. Petrus dan Paulus hasil karya Gregorio Zappala (abad 19).

Ada yang unik dalam gedung basilika ini. Di sekeliling basilika, bagian atas, terdapat lukisan mosaik setiap Paus. Sejak Paus pertama, yaitu Santo Petrus, hingga Paus yang kini bertahta, Benediktus XVI terdapat gambarnya. Dengan demikian, sudah ada 265 gambar Paus terdapat di dalam tempat khusus tersebut. Kalau kita perhatikan, hanya tinggal beberapa tempat saja yang tersisa. Konon, bila semua tempat telah terisi, maka duniapun akan kiamat….

Paulus adalah rasul besar yang amat berjasa menyebarkan ajaran Kristus. Basilika megah yang kokoh berdiri adalah bukti penghormatan nyata atas jasa-jasa Paulus. Berjiarah ke tempat ini mengingatkan kita akan perjuangan serta pengorbanan Paulus yang luar biasa demi gereja, demi kita semua.

Sumber dari internet

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP