Tim Liturgi Paroki dan Lingkungan
I. Tim Liturgi Paroki
A. Arti
Tim Liturgi Paroki adalah persekutuan orang-orang sebagai team work yang dipimpin dengan seorang koordinator yang bekerja bersama-sama mempersiapkan, menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan liturgi (paroki). Tim Liturgi ini bertanggung jawab atas kehidupan liturgi baik liturgi rutin (harian, mingguan, tahunan) maupun liturgi khusus (misalnya untuk perayaan HUT atau perayaan khusus lainnya).
B. Personalia
1. Tim updating liturgi. Tim updating liturgi terdiri atas Pastor paroki, ketua bidang liturgi paroki dan stasi, beberapa koordinator tim liturgi lingkungan/wilayah atau kelompok (misal: koor/musik, teks misa) dan orang-orang yang ditunjuk. Tim updating liturgi jangan terlalu banyak agar efektif bekerja (misal: 5 atau 7 orang).
2. Tim Pelaksana. Tim pelaksana terdiri atas para koordinator tim-tim liturgi (prodiakon, misdinar, lektor, koor, musik, pemasmur, dsb).
3. Tim Sarana Peribadatan. Tim sarana peribadatan terdiri atas para penanggungjawab sarana peribadatan (pakaian liturgi, piranti liturgi, sound system Gereja dan koster).
C. Tugas dan tanggungjawab.
1. Bertanggung jawab mengurusi bidang liturgi paroki.
2. Bertanggung jawab mendampingi tim liturgi wilayah/lingkungan.
3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan liturgi paroki (harian, mingguan, khusus).
4. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan partisipasi umat dalam liturgi.
5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pengadaan sarana peribadatan.
6. Meningkatkan dan mengembangkan mutu perayaan liturgi dengan memperhatikan unsur-unsur inovasi (yang menyegarkan kehidupan liturgi), kreativitas (tidak monoton dan membosankan), inkulturasi (memperhatikan kekayaan tradisi setempat) dan konteks (sesuai dengan jaman dan keadaan).
7. Membuat arsip dan inventaris segala hal berkaitan dengan liturgi.
D. Mekanisme Kerja
1. Melibatkan semua pihak dalam suasana dialogis dan memberi ruang untuk berinisiatif.
2. Tim Updating/Litbang rapat sekurang-kurangnya sebulan sekali untuk keperluan perencanaan, pengembangan dan evaluasi.
3. Bekerja atas dasar prinsip-prinsip teologis (atas dasar iman yang benar dan mengusahakan terciptanya communio umat Allah), liturgis (memperhatikan aturan-aturan liturgi yang berlaku universal) dan pastoral (memperhatikan situasi umat dan lingkungan).
4. Mengkomunikasikan segala rencana kegiatan liturgi kepada umat dan sekaligus mendengarkan sumbang saran dari umat.
5. Berkoordinasi dengan semua tim sesuai dengan kepentingannya.
6. Sekurang-kurangnya 3 bulan sekali rapat dengan para koordinator tim liturgi. Sebulan sekali rapat dalam satu tim kerja untuk mempersiapkan program kerja atau mengevaluasi program yang sudah terlaksana.
E. Mempersiapkan Liturgi Ekaristi
1. Tema
Merencanakan tema yang sesuai dengan bacaan, konteks dan intensi. Tema liturgi dilandaskan pada kalender liturgi.
2. Struktur
Menyusun liturgi dengan urutan yang tepat dan modifikasi yang sesuai dengan pedoman liturgi.
3. Menyusun doa:
– Doa selalu diarahkan kepada Bapa, melalui Yesus dan dalam Roh Kudus.
– Doa pembuka: presidensial (doa yang disampaikan oleh imam kepada Allah atas nama seluruh umat dan semua yang hadir dan melalui dia, Kristus hadir mempimpin himpunan umat), trinitaris (disampaikan kepada Bapa, melalui Putra dalam kesatuan Roh Kudus), collecta (saat hening untuk menyadari kehadiran Tuhan dan memberi kesempatan umat mengungkapkan permohonan pribadi).
– Doa Umat: menanggapi sabda, memohon keselamatan dan berbagai permohonan untuk kepentingan Gereja, pemerintah, yang menderita dan semua orang, atau kebutuhan sesuai dengan konteksnya.
– Doa persiapan persembahan: Presidensial, Doa ini selalu diakhiri dengan "Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami" atau kalau disebut Putra, dengan "Yang hidup dan berkuasa , kini dan sepanjang masa."
– Doa sesudah komuni: presidensial, collecta. Intensi doa agar misteri yang sudah dirayakan menghasilkan buah.
4. Lagu
Menentukan lagu sesuai misteri yang dirayakan, melibatkan umat, meningkatkan kemeriahan liturgi dan sebagai iringan.
5. Petugas
Menentukan petugas. Seluruh petugas yang akan bertugas, disiapkan, dikoordinasi agar pelaksanaan lancar.
6. Sarana dan prasarana
– Bahan dan alat:
Unsur alami: roti, air, minyak, api, dupa, ratus, garam, abu, bahan wangi-wangian
Alat buatan manusia: piala, sibori, patena, alat kepyur dsb
– Pakaian dan warna liturgi:
Pakaian untuk menampilkan dan mengungkapkan aneka fungsi dan tugas pelayanan; menonjolkan sifat meriah dan melambangkan kehadiran Kristus.
Warna: untuk mengungkapkan sifat dasar misteri iman yang dirayakan; menegaskan perjalanan hidup kristiani sepanjang tahun.
7. Membuat teks misa.
– Tema/masa perayaan Ekaristi
– Lagu (pembuka, ordinarium, mazmur tanggapan, bait pengantar injil, persiapan persembahan, komuni, penutup)
– Bacaan (I,II, Injil)
– Doa (pembuka, tobat, persiapan persembahan, DSA, sesudah komuni)
– Kalau perlu dimasukkan juga aklamasi umat, pengumuman paroki)
II. Tim Liturgi Lingkungan
A. Siapa Tim Liturgi Lingkungan
1. Tim liturgi lingkungan adalah sekelompok orang yang bersama-sama menjadi teamwork, bekerjasama menjalankan tugas-tugas berkaitan dengan penyiapan liturgi untuk kepentingan lingkungan maupun paroki.
– teamwork mengandung makna kebersamaan dalam berpikir dan senantiasa berkomunikasi dalam perencanaan dan pelaksanakan tugas.
– bekerjasama harus menjadi jiwa dan semangat tim.
– kepentingan lingkungan dan paroki bermakna untuk menegaskan sisi kepercayaan banyak orang, menuntut komitmen dan tanggungjawab.
2. Tim liturgi lingkungan harus memiliki Visi, Strategi dan Etos Kerja
– memiliki VISI berarti bahwa Tim Liturgi Lingkungan bekerja bukan asal bekerja, tetapi bekerja dengan suatu arah dan untuk suatu tujuan, misal; berkembang bersama dalam lingkungan.
– strategi berarti cara untuk mewujudkan visi, oleh karena itu Tim Liturgi Lingkungan harus memiliki agenda atau rencana, dengan melibatkan seluruh potensi lingkungan, dan mengusahakan seluruh sarana prasarana yang diperlukan.
– memiliki etos kerja berarti bahwa setiap anggota Tim Liturgi Lingkungan bukan sekedar terima jabatan/tugas, tetapi menjalankan tugas dengan ketekunan dan rasa tanggung jawab.
3. Setiap Anggota Tim Liturgi harus mampu, mau, punya waktu dan berperilaku baik.
– Mampu berarti bahwa setiap anggota Tim Liturgi Lingkungan harus tahu dalam bidangnya (mis: arti dan sarana), mampu bekerjasama,
– Mau berarti ada keterlibatan hati, kesiapan batin, ketidakterpaksaan; juga mau berkembang dan bertanggung jawab.
– Waktu berarti bahwa setiap anggota Tim Liturgi Lingkungan harus punya waktu untuk tim, bukan sisa waktu tetapi disediakan/diprioritaskan dalam agenda hidupnya.
– Laku berarti bahwa setiap anggota Tim Liturgi Lingkungan harus aktif, partisipatif, kreatif dan inovatif.
B. Tugas Tim Liturgi Lingkungan
1. Mempersiapkan peribadatan lingkungan
– Misa lingkungan/ujub keluarga: tahu alat-alat yang dibutuhkan, warna liturgi, menyusun peralatan misa.
– Ibadat lingkungan: tahu kebutuhan ibadat dengan segala ujudnya.
– Lingkungan kalau perlu dan mampu, memiliki inventaris alat-alat: misa, pemberkatan, buku liturgi, sound system.
2. Mengembangkan liturgi lingkungan
– Menemukan bentuk-bentuk liturgi/para liturgi yang lebih hidup dan mengena bagi umat.
– Memikirkan sarana-sarana (alat atau buku) liturgi lingkungan.
– Meningkatkan pemahaman seputar liturgi untuk umat lingkungan: pendalaman, sarasehan, week end, dsb.
– Meningkatkan pendukung liturgi: koor, organis, misdinar, lektor, pewarta dsb.
3. Mengkoordinir tugas lingkungan di paroki
– Mempersiapkan koor untuk tugas di paroki.
– Menunjuk orang-orang untuk menjadi kolektan, persembahan, doa umat.
– Membuat teks misa yang baik (mengena, kontekstual, sesuai dengan masanya) untuk misa mingguan paroki.
– Lingkungan bersama-sama memberikan yang terbaik untuk umat separoki.
4. Mendorong umat untuk semakin mencintai dan melibatkan dalam liturgi lingkungan atau paroki.
- Menciptakan suasana agar umat senang untuk terlibat.
- Memberi sapaan kasih.
- Menumbuhkan sense of belonging dan sense of liturgi.
5. Memahami seluk-beluk liturgi.
– Memahami arti dan pentingnya liturgi untuk orang beriman.
– Memahami alat-alat dan simbolisasinya, buku, pakaian dan kegunaan serta saat pemakaiannya.
– Memahami tata gerak liturgi.
– On going formation (belajar terus).