Tanda Salib
Setelah perarakan masuk,
Kemudian imam dan umat menandai diri dengan tanda salib sambil berkata: “Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin”
Tanda Salib adalah tata gerak khas Katolik setiap kali mengawali dan mengakhiri Perayaan Ekaristi. Tanda Salib ini harus dibuat dengan hikmat dan cermat.
Beberapa cara untuk membuat Tanda Salib:
1) Gereja-gereja Barat sekarang umumnya membuat tanda salib dengan tangan terbuka, kemudian menyentuhkan ujung jari dengan dahi, dada, bahu kiri dan kanan. Lima jari yang terbuka melambangkan lima luka Kristus.
2) Gereja Barat sebelum abad ke-13 membuat tanda salib dengan formasi dan gerak yang serupa dengan gereja-gereja Timur, yaitu dengan menyatukan ibu jari, telunjuk dan jari tengah – kemudian menyentuhkan ujung jari dengan dahi, dada, bahu kanan lalu kiri. Penyatuan tiga jari melambangkan kesatuan Allah Tritunggal, sedangkan jari manis dan kelingking yang dilipat dan menempel pada telapak tangan melambangkan kesatuan kodrat Ilahi dan insane pada diri Yesus.
Tidak terlalu penting cara mana yang kita pakai, yang penting adalah apakah kita sungguh menyadari maknanya dan melakukannya dengan penuh penghayatan.
Beberapa makna tanda salib:
1) Penjelasan St Fransiskus de Sales
a) Pada waktu mengucapkan “Dalam nama Bapa” kita menyentuh dahi untuk mengungkapkan bahwa Bapa adalah Pribadi pertama dari Allah Tritunggal – yang menjadi asal dari Putra dan Roh Kudus.
b) Pada waktu mengucapkan “dan Putra” kita menyentuh dada untuk mengungkapkan bahwa Putra berasal dari Bapa – yang mengutus Dia turun ke rahim perawan Maria.
c) Pada waktu mengucapkan “dan Roh Kudus” kita menyentuh bahu kiri dan kanan untuk mengungkapkan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra, dan bahwa Roh Kudus adalah Sang Kasih yang memadukan Bapa dan Putra, dan bahwa berkat rahmat-Nya kita dapat menikmati karya penebusan Kristus yang membuat kita beralih dari situasi kutuk (bahu kiri) ke situasi rahmat (bahu kanan).
2) Tradisi dari gereja-gereja Timur
“Dan Roh Kudus” dalam gereja-gereja Timur adalah dari Kanan ke Kiri, mengandung arti bahwa
Kristus turun dari Surga (kanan) ke atas bumi (kiri)
Kristus berkarya dari bangsa Yahudi (kanan) – ke babgsa-bangsa lain (kiri).
3) Seruan Amin
Seruan Amin dalam tanda salib menyatakan bahwa kita sepenuhnya percaya akan
Karya penyelamatan adalah karya Allah Tritunggal,
Keselamatan kita datang lewat salib Kristus
https://santopauluspku.wordpress.com/
Kemudian imam dan umat menandai diri dengan tanda salib sambil berkata: “Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin”
Tanda Salib adalah tata gerak khas Katolik setiap kali mengawali dan mengakhiri Perayaan Ekaristi. Tanda Salib ini harus dibuat dengan hikmat dan cermat.
Beberapa cara untuk membuat Tanda Salib:
1) Gereja-gereja Barat sekarang umumnya membuat tanda salib dengan tangan terbuka, kemudian menyentuhkan ujung jari dengan dahi, dada, bahu kiri dan kanan. Lima jari yang terbuka melambangkan lima luka Kristus.
2) Gereja Barat sebelum abad ke-13 membuat tanda salib dengan formasi dan gerak yang serupa dengan gereja-gereja Timur, yaitu dengan menyatukan ibu jari, telunjuk dan jari tengah – kemudian menyentuhkan ujung jari dengan dahi, dada, bahu kanan lalu kiri. Penyatuan tiga jari melambangkan kesatuan Allah Tritunggal, sedangkan jari manis dan kelingking yang dilipat dan menempel pada telapak tangan melambangkan kesatuan kodrat Ilahi dan insane pada diri Yesus.
Tidak terlalu penting cara mana yang kita pakai, yang penting adalah apakah kita sungguh menyadari maknanya dan melakukannya dengan penuh penghayatan.
Beberapa makna tanda salib:
1) Penjelasan St Fransiskus de Sales
a) Pada waktu mengucapkan “Dalam nama Bapa” kita menyentuh dahi untuk mengungkapkan bahwa Bapa adalah Pribadi pertama dari Allah Tritunggal – yang menjadi asal dari Putra dan Roh Kudus.
b) Pada waktu mengucapkan “dan Putra” kita menyentuh dada untuk mengungkapkan bahwa Putra berasal dari Bapa – yang mengutus Dia turun ke rahim perawan Maria.
c) Pada waktu mengucapkan “dan Roh Kudus” kita menyentuh bahu kiri dan kanan untuk mengungkapkan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra, dan bahwa Roh Kudus adalah Sang Kasih yang memadukan Bapa dan Putra, dan bahwa berkat rahmat-Nya kita dapat menikmati karya penebusan Kristus yang membuat kita beralih dari situasi kutuk (bahu kiri) ke situasi rahmat (bahu kanan).
2) Tradisi dari gereja-gereja Timur
“Dan Roh Kudus” dalam gereja-gereja Timur adalah dari Kanan ke Kiri, mengandung arti bahwa
Kristus turun dari Surga (kanan) ke atas bumi (kiri)
Kristus berkarya dari bangsa Yahudi (kanan) – ke babgsa-bangsa lain (kiri).
3) Seruan Amin
Seruan Amin dalam tanda salib menyatakan bahwa kita sepenuhnya percaya akan
Karya penyelamatan adalah karya Allah Tritunggal,
Keselamatan kita datang lewat salib Kristus
https://santopauluspku.wordpress.com/