Minggu, 03 November 2019

Epiklesis Konsekrasi

Print Friendly and PDF

EPIKLESIS (dari bahasa Yunani) yang secara harafiah berarti doa permohonan (=klesis) atas (=epi) persembahan. Secara liturgis diartikan sebagai doa supaya Roh Kudus turun untuk mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
Selain itu, Roh kudus juga dimohonkan agar turun untuk mempersatukan seluruh jemaat.

Ada dua macam Epilklesis :
1. Epiklesis konsekrasi (atas roti dan anggur), yang berbunyi: “Maka kami mohon : kuduskanlah persembahan ini dengan pencurahan Roh-Mu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah Putera-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus” (DSA II).
2. Epiklesis komunio (atas jemaat): “Kami mohon agar kami, yang mnenerima Tubuh dan Darah Kristus, dihimpun menjadi satu umat oleh Roh Kudus”.

Menyerahkan diri secara efektif kepada Allah mengatasi kemampuan dan kemungkinan seorang manusia, dan hanya mungkin dalam Roh Kudus (lih Rm 8:14.27; 1Kor 2:11; Gal 4:6; Ef 6:18). Maka juga Doa Syukur Agung Gereja tidak mungkin tanpa pertolongan Roh Kudus. Oleh karena itu, di samping anamnese selalu ada suatu epiklese dalam doa ekaristi. Yang dimaksudkan dengan “epiklese” ialah doa permohonan supaya Roh Kudus turun. Dalam kebanyakan Doa Syukur Agung ada dua epiklese, satu supaya roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus (epiklese konsekrasi), dan kedua supaya mereka yang menerima tubuh dan darah Kristus, dipersatukan menjadi Tubuh Kristus yang mistik (epiklese komuni). Jadi permohonan supaya roti dan anggur benar-benar menjadi “tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah”, dan permohonan kedua supaya oleh perayaan ini umat juga dipersatukan sendiri satu sama lain. Dengan demikian epiklese menjadi doa permohonan yang paling pokok dan sekaligus awal segala permohonan yang lain. “Anamnese” termasuk puji-syukur, “epiklese” adalah pokok dan awal permohonan. Dari satu pihak diikuti adat kebiasaan orang Yahudi, dari pihak lain sekarang pengenangan dipusatkan pada wafat dan kebangkitan Kristus, dan permohonan ditujukan terutama pada rahmat Roh Kudus.

Doa yang memohonkan agar Bapa, dengan Roh Kudus-Nya menguduskan roti-anggur dinamakan Epiklesis Konsekrasi. Rumusannya pada DSA III adalah:
“Maka kami mohon ya, Bapa, sudilah menguduskan persembahan ini dengan Roh-Mu. Agar bagi kami menjadi Tubuh dan (+) Darah PutraMu yang terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus yang menghendaki kami merayakan misteri ini.”
Karena kuasa Roh Kudus yang dimohonkan dalam doa ini, roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus; dan menjadi sumber keselamatan bagi mereka yang akan menyambutnya dalam komuni.

Peran Roh Kudus
Konsili Vatikan II, khususnya melalui Lumen Gentium, menginginkan agar peran Roh Kudus lebih dirasakan dan dirayakan dalam kehidupan Gereja. Maka para pemikir pembaruan liturgi mewujudkannya pula dalam liturgi Gereja. Setiap perayaan liturgi sakramental dan sakramentali tak lepas dari pengaruh Roh Kudus.

Roh Kudus dipanggil atau diundang melalui rumus doa yang disebut epiclesis (Yunani) atau invocatio (Latin). Epiklesis tak hanya digunakan untuk barang tapi juga orang. Barang yang disucikan oleh Roh Kudus misalnya roti dan anggur dalam Sakramen Ekaristi, sementara untuk orang misalnya calon imam dalam Sakramen Tahbisan.

Keterlibatan Roh Kudus dalam liturgi tentu tak hanya dalam epiklesis. Sejak awal perayaan, bahkan sejak masa persiapan, Roh yang sama telah berkarya dalam setiap pribadi yang hendak bergabung dalam perayaan itu. Epiklesis adalah undangan khusus sebagai bentuk ekspresi iman Gereja akan peran Roh Kudus dalam kesatuan Allah Tritunggal.

Epiklesis Konsekrasi Mengandung tiga ciri:

  • memohon pencurahan Roh Kudus,
  • untuk menguduskan dan mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus,
  • agar dapat berdaya guna bagi umat yang mengambil bagian dengan menyantap-Nya.

  • Saat itu Kristus dihadirkan secara sakramental melalui daya ucapan dan tindakan-Nya. Epiklesis ini mungkin mudah dikenali karena tata kata dan tata gerak imam secara jelas sudah mengungkapkannya. Meskipun tempatnya sebelum konsekrasi, epiklesis ini sering disebut juga dengan epiklesis konsekrasi, karena memohonkan pengudusan.

    https://pendalamanimankatolik.com/
    https://santopauluspku.wordpress.com/

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

      © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

    Back to TOP