Sabtu, 24 Oktober 2015

Fenomena Misa Latin Tridentin

Misa Tridentin merupakan salah satu bentuk Misa Ritus Romawi yang mengacu pada Missale Romanum yang diterbitkan Paus Yohanes XXIII pada 1962. Di Indonesia, Misa ini masih dipraktikkan.

Mereka yang menghayati tata liturgi yang tidak biasa (for­ma extraordinaria) ini tergabung dalam kelompok-kelompok kecil yang tersebar. Dari pengamatan HIDUP, setidaknya praktik Misa ini berlangsung di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Bahkan, tidak hanya Misa Tridentin tetapi juga pemberkatan perkawinan, pemberkatan ibu-ibu hamil, dan pemberkatan rumah. Keberadaan komunitas ini dan informasi tentang Misa Tridentin juga dapat ditemukan di akun facebook “Kami Cinta Ritus Tridentin”, situs “www.misa1962.org”, dan blog "http://tradisikatolik.blogspot.com”.

baca selanjutnya...

Kamis, 22 Oktober 2015

Misa Latin adalah kekayaan Gereja Katolik

Ketika Paus Fransiskus pertama kali muncul di depan kerumunan massa di Lapangan Santo Petrus tanpa jubah merah pendek sepanjang siku yang menutupi bahu atau mozzetta, sejumlah umat Katolik merasa khawatir keputusan Paus ini melupakan pakaian resmi kepausan akan menghilangan tradisi.

Secara khusus, mereka merasa khawatir dengan Misa Latin Tradisional atau Misa Tridentin, yang kini berada di tangan kepausannya yang tampaknya mengabaikan kemegahan.

Tapi lebih dari setahun setelah ia memimpin Gereja Katolik, Misa Tridentin tampaknya tetap hidup dan berjalan baik.

Beberapa dekade setelah Gereja Katolik tidak merayakan Misa dalam bahasa Latin, pertumbuhan menurun, dalam banyak kasus dimana orang muda tidak berminat.

baca selanjutnya...

Sabtu, 17 Oktober 2015

Pengalaman Perayaan Misa Latin Di Pontianak

Sejak pembaharuan Liturgi Romawi yang dipormulgasikan oleh Beato Paus Paulus VI ( Selanjutnya dibaca “Forma Ordinaria/FO”), Liturgi Gereja Katolik ritus latin menjadi lebih sederhana ( dan tetap Agung) dibanding Liturgi Misa 1962 (selanjutnya dibaca “Forma Extraordinaria/FE”). Misa Forma Ordinaria menjadi lazim dirayakan di paroki – paroki Gereja, serta Misa ini mengizinkan penggunaan bahasa vernakular (bahasa lokal) di setiap doa ( Tentu mendapatkan pengesahan dari takha suci Vatikan). Misa Forma Extraordinaria pada kala itu diizinkan untuk tetap dirayakan di daerah – daerah yang memungkinkan saja. Atas kemurahan hati Paus Sto. Yohanes Paulus II, para Uskup diminta bermurah hati kepada umat beriman yang menginginkan perayaan Misa dalam Forma Extraordinaria.

baca selanjutnya...

Sabtu, 03 Oktober 2015

Memahami Sakramen Penguatan

Sakramen Penguatan atau Sakramen Krisma disebut Sakramen untuk mendalami teologi. Pada zaman dahulu pernah juga seorang umat Kristiani menyebut Roh Kudus sebagai Yang Tak Dikenal. Bagaimana mungkin ajaran dan devosi kita menjadi begitu miskin, sehingga kita tidak mengetahui baik pemberian maupun Sang Pemberi.

Semoga tidak terjadi demikian keadaan umat Katolik saat ini! Karena kalau kita yang ‘mengaku mengimani Katolik kita tidak mengenal Roh Kudus dan Memahami Sakramen Krisma, kita akan kehilangan dasar utama penebusan kita Allah menjadi manusia bukan melulu untuk menyelamatkan kita dari sesuatu (dosa-dosa kita), tetapi juga menyelamatkan kita untuk (untuk hidup sebagai anak-anak Allah). Diselamatkan tidak lain adalah ambil bagian dalam kodrat Allah. Dan semua itu kita lakukan karena karunia Roh Kudus.

Yesus berkata kepada para rasul-Nya bahwa Roh akan mengambil apa yang menjadi milik-Ku dan menyatakannya kepadamu (Yohanes 6:14). Jadi, Rohlah yang memberikan kepada kita kehidupan di dalam Tritunggal Yang Mahakudus. Karena Rohlah yang memberikan kehidupan sang Putera kepada kita.

baca selanjutnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP