Memahami Makna Homili
Homili berasal dari bahasa Yunani homilia (percakapan, komentar).
Homili merupakan pewartaan sabda Allah yang bertolak dari bacaan Kitab Suci dan memberi komentar dan penjelasan mengenai bacaan Kitab Suci itu.
Homili merupakan bagian liturgi sabda yang amat penting.
Homili dimaksudkan untuk mewartakan dan mendalami misteri iman yang sedang dirayakan dengan bertolak dari Kitab Suci yang dibacakan sesuai dengan bahasa dan situasi aktual jemaat.
Homili hendaknya menjelaskan dan mengajarkan misteri Kristus berdasarkan pewartaan Kitab Suci sehingga misteri iman itu relevan bagi hidup umat zaman ini.
Homili juga dimaksudkan untuk memperteguh iman umat dan mengantar mereka ke misteri sabda dan sakramen yang dirayakan.
Homili juga memuat ciri sakramental, dalam mana sabda Allah yang diwartakan berdaya untuk menyelamatkan umat.
Akhirnya, homili mendorong umat untuk berani diutus mewartakan kabar baik kepada dunia.
Pada mulanya homili merupakan tugas kewajiban uskup. Kemudian homili juga menjadi kewajiban imam. Biasanya homili dibawakan oleh selebran utama. Namun homili juga dapat dibawa-kan oleh salah seorang imam konselebran, kadang-kadang bahkan seorang diakon, atau seorang uskup atau imam yang hadir dalam Perayaan Ekaristi itu tetapi tidak ikut berkonselebrasi (PUMR 66).
PUMR 66 juga memberi catatan bahwa awam tidak diperkenankan untuk menyampaikan homili dalam perayaan Ekaristi. Homili ini bersifat wajib diadakan pada hari-hari Minggu, hari raya, dan pesta-pesta yang terutama dihadiri umat beriman.
Peniadaan homili pada kesempatan tersebut harus dengan alasan yang berat. Pada hari-hari biasa, terutama masa Adven, Pra-paskah dan Paskah, homili sangat dianjurkan oleh Gereja (PUMR 66).
http://www.marinusyohanes.org/
Homili merupakan pewartaan sabda Allah yang bertolak dari bacaan Kitab Suci dan memberi komentar dan penjelasan mengenai bacaan Kitab Suci itu.
Homili merupakan bagian liturgi sabda yang amat penting.
Homili dimaksudkan untuk mewartakan dan mendalami misteri iman yang sedang dirayakan dengan bertolak dari Kitab Suci yang dibacakan sesuai dengan bahasa dan situasi aktual jemaat.
Homili hendaknya menjelaskan dan mengajarkan misteri Kristus berdasarkan pewartaan Kitab Suci sehingga misteri iman itu relevan bagi hidup umat zaman ini.
Homili juga dimaksudkan untuk memperteguh iman umat dan mengantar mereka ke misteri sabda dan sakramen yang dirayakan.
Homili juga memuat ciri sakramental, dalam mana sabda Allah yang diwartakan berdaya untuk menyelamatkan umat.
Akhirnya, homili mendorong umat untuk berani diutus mewartakan kabar baik kepada dunia.
Pada mulanya homili merupakan tugas kewajiban uskup. Kemudian homili juga menjadi kewajiban imam. Biasanya homili dibawakan oleh selebran utama. Namun homili juga dapat dibawa-kan oleh salah seorang imam konselebran, kadang-kadang bahkan seorang diakon, atau seorang uskup atau imam yang hadir dalam Perayaan Ekaristi itu tetapi tidak ikut berkonselebrasi (PUMR 66).
PUMR 66 juga memberi catatan bahwa awam tidak diperkenankan untuk menyampaikan homili dalam perayaan Ekaristi. Homili ini bersifat wajib diadakan pada hari-hari Minggu, hari raya, dan pesta-pesta yang terutama dihadiri umat beriman.
Peniadaan homili pada kesempatan tersebut harus dengan alasan yang berat. Pada hari-hari biasa, terutama masa Adven, Pra-paskah dan Paskah, homili sangat dianjurkan oleh Gereja (PUMR 66).
http://www.marinusyohanes.org/