Minggu, 30 Juni 2013

Doa Litani Santo Antonius Padua

DIDOAKAN SEBELUM MISA (NOVENA SANTO ANTONIUS)
Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami. Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami
Allah, Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah, Putra penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami

Santo Antonius Padua, kemuliaan para Rahib Fransiskan Dina,
doakanlah kami
Santo Antonius Padua, tabut perjanjian
Santo Antonius Padua, tempat kebijaksanaan surgawi
Santo Antonius Padua, penghancur kesia-siaan duniawi
Santo Antonius Padua, penakluk ketidak murnian
Santo Antonius Padua, teladan kerendahan hati
Santo Antonius Padua, pencinta salib Tuhan
Santo Antonius Padua, martir keinginan
Santo Antonius Padua, pelaku kasih
Santo Antonius Padua, pembuat segan orang-orang yang belum percaya
Santo Antonius Padua, teladan kesempurnaan
Santo Antonius Padua, penghibur orang-orang yang susah
Santo Antonius Padua, penemu barang dan uang yang hilang
Santo Antonius Padua, pembela orang-orang yang tidak bersalah
Santo Antonius Padua, pembebas orang-orang tawanan
Santo Antonius Padua, pembimbing para peziarah
Santo Antonius Padua, pemulih kesehatan
Santo Antonius Padua, pembuat mukjizat
Santo Antonius Padua, yang membuat orang-orang bisu mampu berbicara
Santo Antonius Padua, yang mampu memulihkan daya dengar kaum tunarungu
Santo Antonius Padua, yang mampu mengembalikan daya jiwa dan barang-barang yang hilang
Santo Antonius Padua, pengusir roh-roh jahat dan setan-setan
Santo Antonius Padua, yang mampu menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal
Santo Antonius Padua, penjinak kaum tiran

Dari jebakan setan, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Dari geledek, petir, dan angin ribut, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Dari segala kejahatan lahir dan batin, Santo Antonius Padua, bebaskanlah kami,
Melalui pengantaraanmu, Santo Antonius Padua, lindungilah kami.
Sepanjang hidup kami, Santo Antonius Padua, dampingilah kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Marilah berdoa,
Santo Antonius, menghibur orang-orang yang sedang tertimpa kesusahan merupakan tugas kami sebagai pengikut Yesus, dan perbuatan baik bagi mereka yang sedang ada dalam kesusahan. Dengan kata, sikap, dan tindakan, akan berusaha mendatangkan suka cita kepada orang-orang yang sedang susah dan meringankan orang-orang yang sedang menyangga beban hidup yang berat. Santo Antonius, penghibur orang-orang yang sedang menderita kesusahan, aku mohon agar aku selalu ingat bahwa ketika aku menolong dan meringankan beban orang-orang yang sedang mengalami kesusahan, aku menolong Kristus sendiri. Santo Antonius, perhatikanlah doaku.
Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Sumber :
http://santoantonius.blogspot.com

baca selanjutnya...

Minggu, 23 Juni 2013

Novena St. Antonius Padua

Santo Antonius dari Padua, yang sangat terkenal dengan perbuatan ajaibnya, adalah orang kudus dari ordo Fransiskan. Dalam hidupnya yang singkat itu (meninggal pada umur 36 tahun) banyak sekali mujizat yang terjadi karena perantaraannya. Dia dicintai dan terkenal sebagai “Pembuat Mujizat dari Allah”. Ia di kenal karena karyanya di antara para orang miskin; dan walaupun dia terpelajar, dia sering berbicara dengan kata-kata sangat sederhana namun penuh kuasa dan kasih.

Doa pembuka
Santo Antonius yang terkasih, kami menghormati dikau sebagai hamba Allah yang setia dan ulet. Semoga kami dibantu oleh jasa-jasa dikau dan perantaraan dikau; sehingga permohonan kami dikabulkan oleh Allah. Amin

Hari Pertama
“Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus” Mzm 28:2
Permohonan …
Santo Antonius, pembuat mukjizat yang dikaruniai oleh Allah secara berlimpah. Banyak mujizat telah dilakukan oleh-Nya melalui perantaraan dikau. Dalam kebaikan dikau, datanglah sekarang untuk membantu kami dan dengarlah doa permohonan kami ini. Amin

Hari Kedua
“Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku” Mzm 27:9
Permohonan …
Santo Antonius yang terkasih, kami datang kepada dikau dengan penuh keyakinan akan karunia Allah yang ada pada dikau; yang selalu bersedia untuk menolong mereka yang membutuhkannya. Dikau yang berada di kemuliaan surga, jadilah perantara kami. Amin

Hari Ketiga
“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu” Mzm 86:5
Permohonan …
Santo Antonius yang mulia, kami mengakui kelemahan kami dan dosa-dosa kami terhadap Yang Mahakuasa. Meskipun kami tidak layak, tolonglah kami dalam kebutuhan kami yang mendesak ini. Karena kasih dikau kepada kami, jadilah pembela kami. Amin

Hari Keempat
“Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku” Mzm 143:8
Permohonan …
Santo Antonius yang rajin menolong, tolonglah kami agar dapat mengerti dan menghargai maksud-maksud Allah dalam kehidupan kami. Jadilah pelindung kami yang berkuasa dalam kebutuhan kami ini. Kami yakin dikau akan memohonkan belas kasih Allah demi kami yang membutuhkannya. Amin

Hari Kelima
“Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kau tinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN” Mzm 9:10
Permohonan …
Santo Antonius yang murni, demi kasih dikau kepada Kristus dan Gereja-Nya, kami memohon bantuan dikau bagi kami yang berada di dalam kecemasan ini. Kami memohon jawaban. Perlihatkanlah kuasa Allah dalam para orang kudus-Nya dengan membantu umat-Nya. Amin

Hari Keenam
“TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya” Mzm 28:7
Permohonan …
Santo Antonius yang rendah hati, penyerahan dikau kepada kemiskinan memperkaya Gereja dengan banyak berkat. Kami memohon pertolongan dikau, semoga karena contoh dikau itu, kami diberi rahmat kerendahan hati untuk menerima kehendak Allah. Amin

Hari Ketujuh
“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” Mzm 23:4
Permohonan …
Santo Antonius yang baik, dikau menghibur mereka, yang seperti kami berada dalam duka. Beradalah bersama kami, yang mencontoh dikau, mau menghibur mereka yang ada dalam kesulitan. Mohon pertolongan Allah bagi kami. Amin

Hari Kedelapan
“Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu” Mzm 10:17
Permohonan …
Santo Antonius yang terberkati. Kehidupan dikau merupakan contoh kesempurnaan yang mengerjakan perbuatan-perbuatan ajaib bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Dari kediaman dikau di surga, datanglah. Bantulah kami, mohonkanlah jawaban Allah atas kebutuhan kami ini. Amin

Hari Kesembilan
“Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu” Mzm 86:5
Permohonan …
Santo Antonius yang setia, hati kami melimpah dengan perasaan terima kasih. Kami mengetahui bahwa kuasa dikau karena Allah adalah besar, dan kami tahu pula bahwa dikau akan memperoleh daripada-Nya apa yang kami harapkan. Tolonglah kami sekarang; kamipun memohon agar kami dapat melayani Allah seperti dikau pernah melakukannya. Amin

Santo Antonius yang dicintai dan dihargai oleh Kanak-kanak Yesus; dengarkanlah doa-doa kami ini.

Doa penutup
Ya Allah, kami memohon agar penghormatan kami kepada Santo Antonius menjadi sumber sukacita Gereja-Mu. Semoga pertolongannya membuat kami lebih kuat dalam iman kami. semoga pula bantuannya membuat kami memperoleh imbalan yang abadi. Kami memohon ini dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin

Sumber :
http://ofm.or.id/novena-st-antonius-padua/

baca selanjutnya...

Senin, 17 Juni 2013

Risalah Pertemuan Prodiakon Tgl 9 Juni 2013

Risalah Pertemuan Prodiakon
Hari, tanggal : Minggu, tgl 9 Juni 2013
Tempat : di ruang kelas SD St. Theresia
Daftar Hadir :
RD. Yustinus Dwi Karyanto
16 orang Prodiakon

Agenda :
1. Evaluasi pelaksanaan tugas prodiakon di gereja
2. Evaluasi pelaksanaan katekese liturgi di gereja dan lingkungan
3. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan pengiriman komuni

Risalah Pertemuan :
1. Arahan Romo Dwi
• Akan ada perubahan TPE di Keuskupan Bogor yang mengacu pada TPE yang akan dikeluarkan oleh KWI. TPE yang baru ini berlaku untuk seluruh gereja Katolik di Indonesia. Oleh karena itu usulan penyusunan Pedoman Pelaksanaan TPE di Paroki St. Herkulanus menunggu keputusan Bapak Uskup melalui Komisi Liturgi Keuskupan Bogor tentang pemberlakuan TPE yang baru di Keuskupan Bogor.
• Apabila dalam Perayaan Ekaristi menerima Tubuh Kristus dalam dua rupa, Hosti dan Anggur yang adalah Tubuh dan Darah Kristus, umat tidak lagi mencelupkan Hosti ke dalam Piala Anggur. Tetapi sungguh makan Tubuh Kristus dan minum Darah Kristus dari Piala.
• Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya, umat memandang.

2. Beberapa evaluasi/wacana/pendapat/saran/usul/sharing yang muncul dalam pertemuan
• Pelaksanaan katekese liturgi di gereja berjalan baik namun belum sepenuhnya terserap oleh umat, oleh karena itu perlu diulang pelaksanaannya beberapa bulan ke depan, atau diselenggarakan secara periodik.
• Beberapa sharing para prodiakon ketika membagi komuni di gereja, masih ditemukan beberapa umat yang tidak menjawab ”Amin”, ada yang menganggukkan kepala.
• Kadangkala beberapa prodiakon diminta untuk merawat jenazah, tetapi masih banyak yang belum tahu/paham/pengalaman merawat jenazah. Ada baiknya prodiakon ikut kursus memandikan jenazah.
• Ada usulan untuk membuat buku/lembaran setiap minggu yang berisi doa, bacaan, daftar lagu yang disarankan termasuk ordinarium. Daftar bacaan dan usulan lagu telah dimuat dalam WH setiap minggunya.
• Ketika membagi komuni, hendaknya prodiakon tidak terburu-buru tetapi sungguh mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat dengan mengucapkan ”TUBUH KRISTUS” dengan mantap.
• Perlu ada pembagian lokasi prodiakon yang bertugas, misalnya; prodiakon yang berdiri paling pinggir bertugas di balkon, kemudian yang bertugas di luar (depan gereja), berikutnya yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Ketika menuju ke lokasi pembagian komuni, semua prodiakon lewat jalur tengah kecuali yang bertugas di balkon.
• Sering ada perbedaan penempatan petugas pembagi komuni antara pembagian tugas antar prodiakon dengan petugas tatib, karena itu perlu koordinasi dengan petugas tatib. Petugas tatib menertibkan umat, penempatan petugas pembagi komuni diatur oleh prodiakon sendiri.
• Ketika mengirim komuni sebaiknya pakai Alba lengkap dengan Samir atau cukup dengan pakaian rapi. Yang menjadi masalah kalau mengirim komuni ke lebih dari satu tempat, di tempat yang kedua dan seterusnya Alba telah basah kuyub oleh keringat.
• Perlu ada pengiriman komuni kepada umat Katolik yang dirawat di rumah sakit di wilayah Paroki Santo Herkulanus, yaitu di Bakti Yudha dan di rumah sakit di Kukusan.
• Pada waktu ”Anak Domba Allah” prodiakon tetap berdiri atau berlutut seperti umat yang lain.
• Agar tidak saling bertubrukan untuk mengambil ”purifikator”, sebaiknya satu prodiakon saja yang mengambil dari meja kredens kemudian membagikan kepada prodiakon yang lain.
• Ketika membawa sibori, sebaiknya diseragamkan, yaitu; membawa sibori dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
• Ada usulan kepada seksi liturgi agar jumlah sibori diperbanyak agar tidak berbeda-beda yaitu; ada yang sibori dan ada yang ”sibori beling”.

3. Beberapa kesepakatan
• Seksi liturgi akan menjadwalkan lagi program katekese liturgi di gereja beberapa bulan ke depan. Untuk katekese liturgi di lingkungan oleh prodiakon, diharapkan jalan terus.
• Untuk agenda pertemuan prodiakon bulan depan (bulan Juli 2013) adalah ”latihan perawatan jenazah”. Pak Thomas akan menghubungi bu Kristopo atau bu Bondan atau umat yang lain yang sudah berpengalaman dalam perawatan jenazah. Tanggal pelaksanaan pertemuan prodiakon bulan Juli 2013 akan ditentukan kemudian.
• Prodiakon yang berdiri paling pinggir dekat meja kredens bertugas untuk mengamati jumlah Sibori apabila kurang dan akan mengambilnya dari Sakristi. Prodiakon ini juga bertugas untuk mengambil kain purifikator dari meja kredens dan membagikannya kepada teman-teman prodiakon yang bertugas lainnya.
• Prodiakon yang berdiri paling pinggir dan turun paling dulu adalah prodiakon yang bertugas di balkon. Prodiakon ini melewati jalur pinggir. Berikutnya dua prodiakon yang berdiri di tengah akan bertugas di luar (depan gereja). Prodiakon ini lewat jalur tengah. Berikutnya prodiakon yang turun paling belakang adalah prodiakon yang bertugas di tengah (di bawah balkon). Prodiakon ini lewat jalur tengah.
• Agar ada koordinasi dengan petugas tatib, maka koordinator prodiakon akan mengkomunikasikannya dengan petugas tatib.
• Koordinator prodiakon akan mengirim surat kepada seluruh Ketua Lingkungan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan pengiriman komuni kepada umat yang sakit di lingkungan.
• Seksi Liturgi / Koordinator Prodiakon atas nama Paroki akan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit untuk pengiriman komuni di rumah sakit. Teman-teman prodiakon yang mempunyai relasi dengan pihak rumah sakit dimohon bantuannya.
• Untuk perubahan tata gerak dalam Misa masih menunggu TPE yang baru.
• Prodiakon yang bertugas mengirim komuni untuk umat yang sakit di lingkungan memakai Alba lengkap dengan Samir.
• Kesepakatan tatacara membawa sibori, yaitu; sibori dibawa dengan tangan kiri setinggi mata dan tangan kanan di dada.
• Prodiakon yang bertugas membagi Komuni mengangkat Hosti dan ditunjukkan kepada umat mengucapkan ”TUBUH KRISTUS” dengan mantap.

baca selanjutnya...

Jumat, 14 Juni 2013

Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan

Sebagian besar umat Katolik Roma mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan serangkaian doa tiga kali dalam sehari. Rangkaian doa tersebut dikenal dengan “Doa Angelus” atau “Doa Malaikat Tuhan” Angelus didaraskan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 petang. Nama Angelus diambil dari kata pertama dalam doa tersebut dalam bahasa Latin, artinya “Malaikat”. Beginilah bunyinya: Angelus Domini nuntiavit Mariae atau Malaikat Tuhan menyampaikan kabar kepada Maria.

Doa Angelus mungkin adalah suatu cara bagi umat beriman untuk berdoa bersama seperti dalam Breviary atau Ofisi, yaitu doa yang didoakan oleh para imam dan para anggota komunitas suatu Ordo Religius. Umat yang tidak dapat membaca, dapat menghafalkan doanya.

Doa Angelus sudah dimulai sejak tahun 1263 oleh Santo Bonaventura dalam Sidang Umum Ordo Fransiskan. Doa ini berkembang dari abad ke abad sampai dengan zaman Paus Yohanes XXII yang memberikan indulgensi kepada orang yang mengucapkan Doa Angelus.

Paus Pius V dalam tahun 1571 memperbaharui dan melengkapi bentuknya seperti yang kita kenal sekarang ini. Pada waktu itu, Doa Angelus diucapkan pada dini hari untuk menghormati kebangkitan Yesus, pada siang hari untuk menghormati sengsara Yesus dan pada senja hari untuk menghormati peristiwa Inkarnasi.

Di Italia, Doa Kemuliaan ditambahkan sesudah setiap Salam Maria untuk menghormati Tritunggal Mahakudus dalam hubungannya dengan Maria.

Paus Yohanes XXIII dalam catatannya tentang lonceng Angelus yang didentangkan pada pada pagi hari menggambarkan, lonceng dini hari merupakan tanda pergantian malam menjadi siang yang gemilang, pada saat itu langit menunduk untuk bertemu dengan bumi.

Paus Paulus VI dalam ensiklik “Marialis Cultus” menulis, “Doa ini sesudah berabad-abad tetap mempertahankan nilainya dan kesegaran aslinya.” Paus Yohanes Paulus II menandaskan bahwa Doa Angelus tak perlu diubah sebab bentuknya sederhana, diangkat dari Injil, dan asal-muasalnya berkaitan dengan doa perdamaian dan misteri Paska.

Banyak keluarga Katolik dengan setia mengucapkan Doa Angelus pagi, siang dan malam hari. Juga di Indonesia, sejak puluhan tahun yang lampau, bila mendengar lonceng Angelus berbunyi, umat langsung meninggalkan segala kesibukannya untuk sejenak memanjatkan Doa Angelus. Pada Masa Paskah, Doa Angelus diganti dengan Doa Ratu Surga.

Dalam Doa Angelus, biasanya satu orang akan mengucapkan suatu kalimat dan yang lain memberikan tanggapan. Mengapa kita tidak mulai ikut mendoakannya juga?

Bapa Suci sendiri memimpin umatnya berdoa Angelus setiap hari Minggu siang.

Beginilah doanya:

DOA RATU SURGA
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus.
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu.
Salam Maria ....
Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita.
Salam Maria ....
Doakanlah kami, ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia; curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia. Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Amin.

DOA RATU SURGA (dalam Masa Paskah)
Ratu Surga bersukacitalah, alleluya,
sebab Ia yang sudi kau kandung, alleluya,
telah bangkit seperti disabdakan-Nya, alleluya!
Doakanlah kami pada Allah, alleluya!
Bersukacita dan bergembiralah, Perawan Maria, alleluya,
sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya!

Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama BundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

sumber :
1. Kartu Doa Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya;
2. News For Kids, Rm Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com; disesuaikan dengan buku Puji Syukur; Komisi Liturgi KWI

Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “disarikan dan diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”

baca selanjutnya...

Kamis, 13 Juni 2013

DOA ANGELUS dan Sejarahnya

DOA ANGELUS

Maria diberi kabar oleh Malaikat TUHAN
bahwa Ia akan mengandung dari Roh Kudus
Salam Maria ...
Aku ini hamba TUHAN
terjadilah padaku menurut perkataanMU.
Salam Maria ...
Sabda sudah menjadi daging
dan tinggal diantara kita
Salam Maria ...
Doakanlah kami, ya Santa Bunda ALLAH
supaya kami dapat menikmati janji KRISTUS.

Marilah berdoa
Ya ALLAH, karena kabar Malaikat kami mengetahui
bahwa YESUS KRISTUS PutraMU menjadi manusia.
Curahkanlah rahmatMU ke dalam hati kami,
supaya karena sengsara dan salibNYA,
kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia.
Sebab DIAlah TUHAN dan Pengantara kami (Amin)


SEJARAH DOA ANGELUS
Kita mengenal tradisi doa Angelus yang kita doakan pada jam 6 pagi, jam 12 siang dan jam 6 sore. Doa ini mempunyai 2 rumusan yakni rumusan untuk dipakai pada masa Paskah dan rumusan untuk masa di luar Paskah.
Di Indonesia doa ini mulanya penggunaannya masih terbatas pada kalangan kaum religius dan rohaniawan-rohaniwati.
Akhir-akhir ini, doa Angelus sudah semakin sering didoakan oleh umat awam.

Arti:
"Angelus" berarti "Malaikat".

Mengapa dinamakan Doa Angelus?
Dinamakan Angelus karena kata ini merupakan kata pertama dari "Maria diberi kabar oleh Malaikat"
Yang dalam bahasa latinnya adalah "Angelus domini nuntiavit Mariae"

Sejarah Doa Angelus
Doa Angelus sore hari dimulai pada abad ke-13 di Eropa.
Oleh karena itu doa Angelus sore hari ini yang pertama kali digunakan.
Selanjutnya pada pertengahan abad ke-14 barulah doa Angelus pagi hari digunakan di seluruh Eropa.
Doa Angelus pagi dan sore hari didoakan oleh para rahid sebagai bagian dari doa pagi dan doa malam di biara-biara.
Diawali dengan doa Angelus kemudian dilanjutkan doa-doa harian para rahib biara.
Kemudian pada antara abad 14-15, barulah doa Angelus pada siang hari muncul dan mulai didoakan.

Tujuan Doa Angelus:

Doa Angelus jam 6 pagi
Menghormati kebangkitan Kristus.
Yesus yang telah bangkit dan bersama Kristus kita memulai dari dengan semangat kebangkitan.

Doa Angelus jam 12 siang
Menghormati sengsara Kristus.
Di tengah pekerjaan kita yang berat, kita senantiasa ingat Kristus yang telah berkorban bagi kita.

Doa Angelus jam 6 sore
Menghormati Inkarnasi Allah menjadi manusia.
Pada saat kita beranjak untuk beristirahat, ingatlah bahwa Allah selalu tinggal beserta kita.

Semoga ini bermanfaat bagi kita sekalian....

Sumber :
http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000643.php

baca selanjutnya...

Minggu, 09 Juni 2013

Katekese Liturgi Minggu Keempat Bulan Mei Dengan Topik PENUTUPAN EKARISTI

Umum:
Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, bulan Mei adalah Bulan Liturgi Nasional (disingkat BULINAS). Tahun 2013 ini, selama bulan Mei, setiap kali misa mingguan, 10-15 menit sebelumnya, akan diadakan katekese liturgi, khususnya tentang Tata Perayaan Ekaristi, sehingga seluruh umat dapat mengikuti perayaan Ekaristi dengan sadar, aktif dan berpartisipasi sesuai dengan fungsi dan peranannya.

Bulan Mei terdiri dari 4 minggu. Ada 4 topik yang akan dibahas, yakni: Pembukaan, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Penutupan.

Khusus:
Pada minggu keempat ini, topik katekese tentang PENUTUPAN EKARISTI akan membahas Doa Komuni sebagai doa penutupan sampai Berkat dan Perutusan.

1. Sesudah menyambut Komuni Kudus, yakni Tubuh Kristus dalam rupa roti, kita disarankan tetap berada dalam suasana doa dan tetap menjaga keheningan. Sementara itu Imam/diakon dibantu oleh putra Altar membersihkan/merapikan meja Altar. Kemudian bisa dilakukan Berkat Anak, tetap dengan suasana hening, kontemplati dan berdoa. Bisa juga dinyanyikan nyanyian Madah Syukur. Kemudian Imam bisa mengajak Umat melambungkan Madah Syukur, atau langsung mendoakan Doa Komuni/Penutup yang dijawab umat dengan “Amin”.

2. Ketika pengumuman dibacakan oleh petugas, Umat mendengarkannya dengan khidmat sambil DUDUK. Setelah itu, Imam menyimpulkan thema perayaan, dan mengucapkan terimakasih kepada semua petugas dan umat yang telah berpartisipasi dalam perayaan Ekaristi. Bisa juga Imam mengajak umat berdoa bersama seuai intensi gereja (misalnya Doa Tahun Iman). Kemudian Imam mengajak umat untuk BERDIRI menerima berkat perutusan dari Allah.

3. Umat menerima berkat sambil BERDIRI, dan menjawab tugas perutusan dari Imam “Marilah pergi, kita diutus!”, yang dijawab umat secara aklamasi dan mantab “Amin”. Rombongan Imam menghormati Altar terlebih dulu sebelum meninggalkannya. Kemudian paduan suara dan Umat mengiringi rombongan Imam masuk ke dalam Sakristi.

4. Sesudah umat berdoa pribadi, Umat bisa langsung melaksanakan tugas perutusannya dengan menyapa umat yang lain, dengan tetap menjaga suasana HENING di dalam gereja. Umat bisa meninggalkan gedung gereja tanpa harus mengambil air suci lagi, karena kita sudah disucikan dengan komuni dan berkat Tuhan. Umat bisa langsung bercengkerama dengan sesama umat yang lain, dan tidak perlu tergesa-gesa pulang. Kesempatan ini bisa dipergunakan untuk sharing pengalaman dan tukar pikiran mengenai tugas perutusan kita masing-masing. Dalam suasana persaudaraan ini, akan tercipta gereja sebagai paguyuban umat beriman, persekutuan orang yang beriman pada Yesus Kristus junjungan kita.

5. Di luar/ di depan gereja suasana boleh menjadi ramai, namun di dalam gereja tetap dijaga suasana HENING, untuk memberi kesempatan kepada umat yang ingin berdoa pribadi atau berdevosi secara individu maupun berkelompok. Tissue, kertas dan sampah sebaiknya tidak ditinggalkan di dalam gereja, melainkan dibawa keluar dan dibuang pada tempatnya.

6. Dengan mengikuti perayaan Ekaristi, kita memperoleh nasehat dan pengarahan tentang cara hidup sesuai Injil, dan memperoleh kekuatan dan semangat untuk hidup dalam persatuan dengan Roh Kristus sendiri. Betapa mulianya makna Ekaristi bagi hidup kita sebagai pengikut Kristus, maka benarlah bila dikatakan bahwa “Liturgi adalah puncak dan sumber kehidupan Gereja” (SC.10). Marilah kita mengikuti perayaan Ekaristi dengan sadar, aktif dan berpartisipasi seutuhnya sesuai peran kita masing-masing.

7. Para petugas tidak lupa membereskan perlengkapannya masing-masing, termasuk penghitung kolekte dengan teliti, demi kepentingan perkembangan gereja. Sesudah sharing dengan sesama umat dan merencanakan kegiatan kebersamaan selanjutnya, barulah umat bisa meninggalkan gereja dengan tenang, melanjutkan kegembiraan di hari Tuhan.

Sumber :
Bahan Katekese Liturgi di Paroki St. Herkulanus Depok.

baca selanjutnya...

Minggu, 02 Juni 2013

Katekese Liturgi Minggu Ketiga Bulan Mei Dengan Topik LITURGI EKARISTI

Umum:
Bapak/Ibu/Saudara/i yg terkasih dalam Yesus Kristus, bulan Mei adalah Bulan Liturgi Nasional (disingkat BULINAS). Tahun 2013 ini, selama bulan Mei, setiap kali misa mingguan, 10-15 menit sebelumnya, akan diadakan katekese liturgi, khususnya tentang Tata Perayaan Ekaristi, sehingga seluruh umat dapat mengikuti perayaan Ekaristi dengan sadar, aktif dan berpartisipasi sesuai dengan fungsi dan peranannya.

Bulan Mei terdiri dari 4 minggu. Ada 4 topik yang akan dibahas, yakni: Pembukaan, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi dan Penutupan.

Khusus:
Pada minggu ketiga ini, topik katekese tentang LITURGI EKARISTI akan membahas persiapan Persembahan sampai pelaksanaan Komuni.

1. Umat mempersiapkan Persembahan dengan mengedarkan kantong kolekte, sementara petugas menyiapkan bahan-bahan persembahan yakni roti dan anggur. Setelah terkumpul, bahan-bahan persembahan dan kolekte itu diarak menuju Altar. Bahan-bahan persembahan diterima Imam untuk dipersembahkan di Altar, sedangkan kolekte diterima Imam/Misdinar untuk ditempatkan di panti Imam. Paduan suara dan Umat bisa mengiringi pengumpulan kolekte dan perarakan persembahan ini dengan Nyanyian Persiapan Persembahan.

2. Umat BERDIRI ketika Imam mengajak untuk mendoakan bahan-bahan persembahan itu “Berdoalah Saudara-Saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah…”. Ajakan ini dilanjutkan dengan Doa Persembahan oleh Imam, yang dijawab Umat dengan “Amin”.

3. Masih dalam sikap BERDIRI, Imam mengajak Umat untuk mengarahkan hati pada PREFASI, yakni pembukaan Doa Syukur Agung. Prefasi ditutup dengan seruan meriah “Kudus-Kudus” atau “Sanctus”. Sesudah itu segenap petugas dan Umat dalam sikap BERLUTUT mengikuti Doa Syukur Agung yang dipimpin Imam. Pada saat kalimat INSTITUSI “Terimalah dan Makanlah, Inilah TubuhKu yang diserahkan bagimu”, Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkatNya (=elevatio), Umat memandangNya (boleh dengan kedua tangan menyembah, tetapi tetap memandangNya). Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut menyembahNya, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat. Begitu pula ketika Imam memperlihatkan Piala Anggur dengan mengangkatNya (=elevatio), Umat memandangNya (boleh dengan kedua tangan menyembah, tetapi tetap memandangNya). Ketika Imam meletakkan Piala Anggur dan berlutut menyembahNya, Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.

4. Anamnese dalam TPE-2005 terdapat enam alternatif (hal.52-55). Imam bersama Paduan suara dan Umat dianjurkan untuk pernah melatih semuanya; dan memanfaatkannya sesuai situasi. Seluruh alternatif Anamnese yang dinyanyikan itu tidak ada yang ditutup dengan “amin” (lihat Anamnese-1, TPE-1979).

5. Umat tetap BERLUTUT sampai dengan doxologi (biasanya dinyanyikan) yang diakhiri bersama-sama oleh umat dengan jawaban/nyanyian mantab “Amin”. Sesudah itu Imam mengajak umat mendoakan atau menyanyikan Bapa Kami, sambil BERDIRI. Umat berdoa dengan sikap kedua tangan terkatup (menyatu dan terarah menuju Allah yang mahatinggi), atau kedua tangan terbuka selebar dada (memasrahkan diri dan bersedia menerima kehendakNya).

6. Doa Damai didoakan Imam sendirian, Umat menjawab dengan “Amin”. Salam Damai dilakukan dengan orang-orang terdekat di posisinya. Anak Domba Allah dinyanyikan sambil BERLUTUT, untuk mengiringi pemecahan roti dan persiapan Komuni. “Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya”. Umat menjawab “Ya Tuhan, saya tidak pantas…” Sekali lagi Imam menunjukkan Tubuh (dan Darah) Kristus yang akan dibagikan kepada Umat sambil berkata “Tubuh (dan Darah) Kristus”. Umat memandang Tubuh (dan Darah) Kristus itu, dan menjawab “Amin” dengan mantab.

7. Umat yang layak menyambut Komuni adalah Umat yang telah dipermandikan secara Katolik, telah menerima Komuni Pertama, dan tidak sedang terhalang secara Kanonik (atau tidak sedang berdosa berat). Umat yang menyambut komuni mengantri sesuai arahan petugas tata tertib. Selama perarakan mengantri komuni, tangan Umat terkatup dan pandangan ke depan. Sampai di depan Imam/Prodiakon, tangan Umat disodorkan ke depan, ditengadahkan, tangan kiri di atas tangan kanan; sebagai tanda kesiapan menerima komuni. Imam/Prodiakon akan menunjukkan hosti suci dengan mengucapkan “Tubuh Kristus”. Umat diwajibkan menjawab “Amin” dengan mantab, sebagai tanda menyetujui keyakinan iman ini. Setelah menerima hosti, Umat bergeser sedikit (ke kiri/kanan sesuai jalurnya), untuk memberi kesempatan umat berikutnya maju, kemudian ia mengambil hosti dengan tangan kanan, dan memakannya dengan hormat. Sesudah itu ia berjalan kembali ke bangkunya dengan tangan terkatup dan tetap khidmat, tidak berlenggang atau berjalan santai; sebab ia sudah bersatu dengan Tuhan.

8. Selama perarakan komuni, umat menjaga suasana HENING dan KHIDMAT. Paduan suara dan umat yang tidak menyambut komuni bisa menyanyikan lagu-lagu meditatif, untuk membantu umat menghayati kesatuannya dengan Yesus Kristus sendiri. Umat tidak menonton pertunjukan Paduan suara, sehingga tidak perlu berteriak atau bertepuk tangan menanggapi lagu-lagu yang sedang dinyanyikan. Suasana komuni tetap dijaga hening dan khidmat.

Sumber:
Bahan Katekese Liturgi di Paroki St. Herkulanus Depok.

baca selanjutnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP